Rehan merupakan anak bungsu dari dua bersaudara pasutri Handoyo dan Parianti.
Selama satu malam jasad Rehan disemayamkan di rumah duka.
Pelajar kelas satu SMP ini ditemukan tewas tenggelam, Sabtu (8/2/2020) sekira pukul 15.00 WIB.
Jenazah Rehan diberangkatkan ke tempat pemakaman umum (TPU), Minggu sekira pukul 10.00 WIB.
Ayahnya Rehan, Handoyo, berupaya tetap tegar.
Dia pun telah menerima kepergian putra bungsunya tersebut sebagai musibah.
Handoyo bahkan menolak pihak kepolisian melakukan autopsi jenazah korban.
"Iya kemarin dari pihak kepolisian hadir dan menyarankan untuk autopsi. Kami tidak bersedia (autopsi), menerima sebagai musibah," kata Handoyo ketika ditemui di rumah duka, Minggu siang.
Sepengetahuan Handoyo, Rehan sering mengikuti kegiatan di sekolah olahraga renang.
Namun, Handoyo mengaku tidak mengetahui pasti apakah Rehan bisa berenang atau tidak.
Dia pun juga tidak menyangka bila Rehan akan bermain di embung penampungan air di Desa Purwosari, Kecamatan Negeri Katon.
Sebab, selama ini Rehan hanya bermain tak jauh dari rumah.
Ternyata pada Sabtu itu, lanjut Handoyo, Rehan bersama tiga temannya pergi ke embung tersebut.
"Saya tidak tahu, dan nggak menyangka kalau anak saya ke sana (embung)," ceritanya.
Sementara saat kejadian, Handoyo sedang berada di sawah.