TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Teka-teki siapa sosok calon pendamping Firmansyah dalam Pilkada Bandar Lampung 2020 akhirnya terungkap.
Setelah sekian lama dan melalui banyak proses istikharah, Firmansyah akhirnya resmi menggandeng salah satu Guru Besar di Universitas Lampung (Unila).
Hal itu terlihat saat Firmansyah mengunjungi Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung bersama balon wakilnya.
Sosok wakil tersebut yakni, Prof. Dr. Raden Achmad Bustomi.
Prof. R.A. Bustomi Rosadi ini merupakan salah satu profesor di Universitas Lampung yang mengajar di Fakultas Pertanian Unila khususnya dalam Bidang Pengelolaan Air.
• Belum Bawa Calon Wakil, Firmansyah: Seperti Pilih Istri, Banyak-banyak Istikharah
• Bicara soal Calon Pendampingnya, Firmansyah Ibaratkan Pilih Istri
• Mantan Kapolda Lampung Ike Edwin Ramaikan Pilkada Bandar Lampung, Wakilnya Wanita
Warga Kayu Manis, Tanjung Senang, Bandar Lampung ini merupakan sosok lulusan Jepang dengan keahlian mengatasi Banjir.
Firmansyah mengatakan salah satu alasan memilih Prof. Bustomi Rosadi untuk mendampinginya menjadi Wakil Wali Kota Bandar Lampung, ialah untuk menyelesaikan persoalan banjir yang semakin kronis di Bandar Lampung.
"Ya selain karena keilmuannya, saya memilih beliau ini karena dia baik dan sholeh. Selain itu, saya meyakini beliau bisa mengatasi permasalahan banjir di Bandar Lampung ini," kata Firmansyah Kantor KPU Kota Bandar Lampung, Kamis (13/2/2020).
Selain itu sosok Bustomi Rosadi merupakan salah satu Tokoh Pasundan yang aktif di berbagai organisasi.
Diantaranya di Persyarikatan Muhammadiyah Lampung, Tokoh Pramuka Lampung, Senior di WANADRI, Penasihat IKA UNPAD Lampung, dan Ahli Tata Kelola Air/Banjir.
Sementara itu, Bustomi sendiri mengaku siap untuk berjuang bersama Firmansyah di Pilwakot Bandar Lampung 2020.
Menurutnya, Firmasnsyah dengan jargon Bandar Lampung Berjamaan sejalan dengan dirinya.
"Iya tentu kita siap, saya sejalan dentan program pak firman, saya tidak punya visi lain kecuali untuk berjuang bersamanya," jelasnya.
Saat disinggung mengenai ongkos politik, Bustomi mengatakan siap membantu terkait sarana dan prasarana untuk berjuang dalam kontestaai politik tersebur.
"Kita juga siap untuk mengeluarkan ongkos politik selama tidak melanggrar syariah, ongkos pilitik itu tidak besar kok. Kami sesama akademisi tidak akan melakukan hal-hal yang melanggar aturan," pungkasnya.