Residivis Ditembak Mati di Lamteng

Coba Kelabui Polisi, Residivis Ditembak Mati Tekab 308 Polres Lampung Tengah

Penulis: Gusti Amalia
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Coba kelabui polisi, residivis ditembak mati Tekab 308 Polres Lampung Tengah.

"Korbannya mengambil uang Rp 450 juta (dari bank). Komplotan Hendra ini mengikuti korbannya.

Saat korban berhenti dan keluar dari mobil, komplotan ini beraksi dengan memecahkan kaca lalu mengambil uang yang baru diambil dari bank," tandasnya.

Rosef Efendi mengatakan, kelompok dipimpin oleh Hendra ada empat orang. "Yang tertangkap pertama Yani, dan otaknya Rendi, tiga lainnya masih kami buru," ujarnya.

Ia menerangkan, saat ini pihaknya masih memintai keterangan Hendra untuk melakukan pengembangan TKP lainnya. Diduga TKP aksi kejahatan mereka lebih dari satu.

Hendra selaku tersangka menuturkan, sebelum beraksi bersama Rahman, Rendi, Yani dan Adi menyusun rencana di rumah kontrakan di Sukarame.

Selanjutnya Adi masuk ke dalam bank dan melakukan pengecekan nasabah.

"Adi menginformasikan kepada Rahman, memberitahukan sasaran dan memantau korban saat naik mobil".

"Saya bersama Rendi, Yani dan Rahman mengikuti mobil. Saya dan Rendi menghambat kendaraan agar berjalan pelan, lalu Rahman gembosin mobil pakai paku," tuturnya.

Saat kendaraan milik korban berhenti untuk memeriksa kondisi ban, Yani beraksi memecah kaca dan mengambil uang.

Jenguk Anak

Pelarian  Hendra Saputra (48) kandas lantaran nekat pulang ke rumah ingin jenguk anaknya sedang sakit.

Hal ini diungkapkan Hendra kepada penyidik Satreskrim Polresta Bandar Lampung.

"Saya pulang ke rumah karena anak sakit, tapi sampai rumah tertangkap. Baru sekali ini beraksi dan itu pun gagal mengambil uang karena dipergoki warga,” ujarnya.

Hendra menambahkan, selama jadi buronan bekerja di perusahaan kontraktor di Muara Enim, Sumatera Selatan sebagai pengawas.

Terkait alasan nekat melakukan perampokan, ia berkilah ingin menambah modal usaha toko buah di Sukarame, Bandar Lampung.

Personel Polres Lampung Utara Kantongi Identitas

Polres  Lampung Utara masih melakukan penyelidikan kasus pecah kaca mobil menimpa korban bernama Toni.

Uang Rp 100 juta milik korban disimpan dalam mobil dicuri.

Kasus lain sedang diselidiki pencurian motor di Kafe Kenzie.

"Keduanya masih kami lidik kasusnya. Anggota reskrim sedang melakukan pengumpulan bukti dan keterangan," kata Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono, Rabu (28/8/2019)

Ia menambahkan, identitas pelaku dua kasus tersebut sudah diketahui. Namun pihaknya tidak mau gegabah dalam mengungkap kasus pencurian di kedua tempat.

Merujuk dua kasus pencurian uang dan sepeda motor, Budiman mengimbau masyarakat selalu waspada. Saat membawa atau bertransaksi uang jumlah banyak disarankan meminta pengawalan kepada pihak keamanan.

“Pengawalan yang dilakukan polisi gratis. Begitu juga untuk kendaraan warga kami imbau memasang kunci tambahan, seperti gembok untuk meminimalisir pelaku mencuri motor,” jelasnya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/Syamsir Alam)

Videografer Tribunlampung/Gusti Amalia

Berita Terkini