Baru 7 Hari di Makkah, 8 Jamaah Umrah Lampung Dipulangkan, 10 Jamaah Batal Berangkat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Baru 7 Hari di Makkah, 8 Jamaah Umrah Lampung Dipulangkan, 10 Jamaah Batal Berangkat.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi memulangkan delapan Jamaah Umrah asal Tulangbawang Lampung.

Mereka baru tujuh hari menjalankan ibadah Umrah di Makkah.

Pemulangan ini imbas dari kebijakan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang menangguhkan seluruh kunjungan ke negara tersebut untuk menghentikan penyebaran, pengendalian, dan pemusnahan virus Corona.

Kebijakan berlaku sejak 27 Februari lalu.

Kepala Seksi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kemenag Tulangbawang Zainal Arifin mengatakan, delapan Jamaah ini merupakan warga Kecamatan Banjar Agung, Tulangbawang.

9.000 Jamaah Lampung Urung Umrah, Kerajaan Arab Saudi Tangguhkan Seluruh Kunjungan

Pemandu Lagu Tewas Dibunuh, Tetangga Sempat Minta Sayur Jengkol ke Korban

Detik-detik Polisi Pergoki Pria Curi Susu di Minimarket, Tak Tega saat Lihat Kondisi Anaknya

Bandara Radin Inten II Tetap Layani Jemaah Umrah, Manajer Humas: Kami Sesuai Regulasi

"Rencananya malam ini (kemarin) mereka dipulangkan ke Indonesia," jelas Zainal, Jumat (28/2/2020).

Kemenag Tuba sudah berkomunikasi dengan delapan Jamaah Umrah tersebut dan Zainal memastikan mereka dalam kondisi baik.

"Sudah komunikasi barusan, Insya Allah tidak ada masalah. Mereka baik-baik saja. Sementara aman," terang Zainal.

Selain delapan Jamaah tersebut, Zainal mengatakan, ada dua Jamaah lagi yang akan menunaikan ibadah Umrah.

Kedua orang itu rencananya akan berangkat ke Tanah Suci pada 5 Maret 2020 melalui Travel PT Nabila Inti Persada.

"Kalau yang tertunda (keberangkatan) di Jakarta dari Tuba tidak ada. Untuk yang belum berangkat masih kita komunikasikan," jelasnya.

Ia menambahkan, berdasarkan informasi terkini yang didapat dari Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) pusat, Pemerintah Arab Saudi akan kembali membuka kedatangan Jamaah Umrah ke Tanah Suci pada 15 hari ke depan tepatnya 14 Maret 2020.

"Alhamdulillah, kita dapat kabar baik, semua bandara untuk Umrah akan kembali normal per 14 Maret 2020, atau 15 hari lagi," terang Zainal.

"Jadi silakan yang (jadwal keberangkatan) dibawah tanggal 14 Maret bisa di re-schedule ke tanggal 14 Maret keatas," ucapnya.

Zainal mengatakan, pelaksanaan ibadah Umrah berlangsung tujuh sampai sembilan hari.

"Tapi ada yang lebih, sampai 12 hari bahkan ada yang 15 hari. Tergantung paket dan fasilitas yang diberikan travel Umrah," tutup Zainal.

Batal Umrah

Sementara di Bandar Lampung, ada 10 Jamaah Umrah yang batal berangkat ke Makkah.

Padahal 10 orang yang masih satu keluarga ini sudah berada di Bandara Soekarno Hatta sejak Kamis (27/2/2020) pagi kemarin.

Ahmad Renaldi, salah satu dari 10 Jamaah ini, mengaku sangat kecewa dengan kebijakan penundaan itu.

Ia menceritakan, telah tiba di Bandara Soekarno Hatta sejak Kamis pagi. Jadwal keberangkatan mereka ke Tanah Suci pada pukul 15.00 WIB.

"Namun detik-detik mau berangkat, ternyata dibatalkan. Sementara Jamaah yang jadwal penerbangannya pagi hari sudah berangkat ke Tanah Suci. Yang jadwal sore batal semua," ceritanya.

Menurut Ahmad, memang bukan Jamaah Umrah Lampung saja yang batal berangkat.

Ada banyak Jamaah asal daerah lain yang juga batal dan semua menunggu di Bandara Soekarno Hatta.

"Ramai banget yang batal ini dan menumpuk di Bandara Soekarno Hatta. Yah bisa dikatakan kami sekeluarga ini apes, pas kenanya keberangkatan pukul 15.00 WIB. Jika berangkat pagi, mungkin kami masih bisa Umrah," kata dia.

Karena ditunda, mereka terpaksa menginap di hotel sambil menunggu jadwal balik lagi ke Lampung.

"Katanya akan dijadwal ulang keberangkatannya, menunggu informasi dari pemerintah kita," kata dia.

4.078 Jamaah Tertunda

Menteri Agama Fachrul Razi menjelaskan, ada 2.393 Jamaah asal Indonesia gagal berangkat.

"Jamaah Indonesia yang terdampak karena tidak berangkat pada 27 Februari 2020 sebanyak 2.393 Jamaah yang berasal dari 75 penyelenggara perjalanan ibadah Umrah atau (PPIU) yang diangkut delapan maskapai penerbangan," ujarnya, kemarin.

Jumlah tersebut kata Menag belum termasuk jemaah yang tertahan di negara tempat transit.

"Di luar itu tercatat sejumlah 1.685 Jamaah yang tertahan di negara ketiga saat transit," ucap Fachrul.

Saat ini para Jamaah tersebut dalam proses untuk dipulangkan kembali ke Indonesia.

Selain itu, perusahaan biro perjalanan Umrah atau Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) bakal melakukan negosiasi ulang dengan pengusaha di Arab Saudi terkait akomodasi Jamaah yang batal berangkat.

Pemerintah Indonesia juga akan mengajukan penerbitan ulang visa Jamaah Umrah asal tanah air kepada Pemerintah Arab Saudi.

Fachrul Razi mengatakan permintaan tersebut telah dilayangkan melalui Kedutaan Besar Arab Saudi di Indonesia.

Di sisi lain, ada ratusan Jamaah Umrah asal Indonesia via Turki yang terdampak kebijakan Arab Saudi akan dipulangkan ke Indonesia menggunakan Turkish Airlines.

Melalui keterangan dari KBRI Ankara tercatat, pada tanggal 27 Februari 2020, terdapat 310 WNI jemaah Umrah di Istanbul Airport, Turki, dengan tujuan Arab Saudi.

Sementara itu, juga terdapat 910 WNI Jamaah Umrah menggunakan Turkish Airlines yang masih berada di Jeddah.

Melalui komunikasi Turkish Airlines dengan KBRI Ankara diputuskan untuk memulangkan para Jamaah.

Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal melalui keterangan tertulis mengatakan, Sabtu ini akan diterbangkan ke Jakarta 74 penumpang WNI Jamaah Umrah menggunakan Turkish Airlines.(end/byu/tribun network)

Berita Terkini