TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Anak-anak Panti Asuhan Mahmudah di Kemiling, Kota Bandar Lampung, terlihat sangat akrab dengan pria dari Arab Saudi yang bertandang pada Rabu (4/3) siang.
Sosok pria yang bernama Khalid Aljaber ini tidak sekali dua kali berkunjung, tetapi sangat sering. Ia salah satu donatur yang membantu yayasan dan panti asuhan tersebut.
Jika dilihat dari perawakannya yang langsing, sosok yang bernama Khalid Aljaber itu bisa ditebak bukan orang biasa.
Paling tidak, dia ada kaitan dengan dunia kemiliteran.
• Jamaah Umrah asal Lampung Tidak Didesak untuk Pulang oleh Arab Saudi
• Nasib Tragis WNI yang Tipu Putri Arab Saudi Rp 512 Miliar, Harta Ibu dan Anak Ludes
Dan, benar, dia ternyata mantan tentara Angkatan Darat Saudi Arabia. Pangkat terakhirnya sebelum pensiun adalah letnan jenderal. Bintang tiga.
Dia terakhir bertugas di bagian polisi militer.
Khalid sangat sering terlihat wara-wiri di Kota Bandar Lampung.
Sekali berkunjung ke Lampung, paling tidak dia akan tinggal dua sampai tiga bulan menjadi tamu long stay di Hotel Emersia.
Kadang dia menyempatkan diri mampir ke mal yang ada di kota ini. Kadang pula menyapa sahabatnya, Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, yang menjabat Kabid Humas Polda Lampung.
Kali lain, Khalid terlihat bersama pengusaha Thomas Azis Riska. Kadang dia datang ke kantor Thomas di Way Rarem, kadang pula ikut menyeberang ke Pulau Tegal Mas, tempat wisata di mana Thomas menjadi owner.
Tapi, tempat yang paling sering dikunjungi Khalid adalah Panti Asuhan Mahmudah yang dikelola oleh Yayasan Mahmudah.
Seperti saat kunjungan ke panti asuhan itu, Rabu (4/3) kemarin, ditemani pengusaha Thomas Azis Riska dan H Hanafi, dia terlihat sangat bahagia berada di antara anak-anak panti asuhan, ngobrol dan bersenda gurau dengan mereka.
Dia lebih banyak menggunakan bahasa Inggris, dan sesekali menggunakan bahasa Arab kepada pengurus Yayasan yang bisa berbahasa Arab.
• Gejala Virus Corona Mirip Flu Pada Umumnya, Dokter Isura Imbau Warga Tak Resah dan Panik
Bagaimana ceritanya seorang yang berpangkat letnan jenderal dari Arab Saudi bisa "terdampar" dan "terpikat" di Lampung?
Zahwani Pandra Arsyad menceritakan, Khalid yang sudah pensiun dari angkatan darat berniat untuk membaktikan dirinya demi orang-orang yang membutuhkan.
Saat searching internet di Arab Saudi, ketemulah nama Panti Asuhan Mahmudah di Lampung.
Khalid pertama kali menginap di Hotel Emersia. Dengan lokasi di tengah kota serta pemandangan yang eksotik, dia pun menjadikan hotel itu sebagai rumahnya jika berada di Lampung.
Sekali nginap bisa dua atau tiga bulan. Setelah itu dia balik ke Arab Saudi, lalu kembali ke Lampung.
Ada tiga hal yang membuat Khalid "jatuh cinta" pada Lampung.
Pertama, lokasinya yang tak jauh dari Jakarta. Dia nak pesawat hanya 25 menit sudah sampai. Dengan demikian, dia tidak perlu kehabisan waktu di perjalanan.
Kedua, alam Lampung yang indah, dengan perpaduan bukit, gunung, dan laut bagi dia merupakan berkah yang tak ternilai. Pemandangan itu tentu saja tak ada di negaranya.
Dia sangat menikmati pesona Lampung sehingga kemudian bertekad menjadikan sebagai kampung halaman keduanya.
Ketiga, tentu saja, misi pribadi yang dia emban, yakni ingin bermanfaat bagi orang yang membutuhkan.
Maka, dia pun menjadi donatur untuk Yayasan Mahmudah. Ia telaten memperhatikan kebutuhan anak-anak panti asuhan, termasuk kebutuhan yayasan.
• Tanda-tanda Orang Terinfeksi Virus Corona, Kenali Ciri-ciri dan Cara Pencegahan Virus Corona
Tak hanya dari kantong pribadi, Khalid juga membawa bantuan dari teman-temannya di Arab Saudi yang ingin menyumbang.
Tak sekali dua kali ia datang ke Lampung membawa sajadah dan karpet yang didatangkan langsung dari Arab Saudi untuk Yayasan Mahmudah.
Menurut Pandra, tak hanya persoalan akhirat yang menjadi aktivitas Khalid di Lampung. Dengan akses dan jaringannya yang luas di Arab Saudi, Khalid juga akan membawa teman-temannya untuk berinvestasi di Lampung.
"Setidaknya di sini dia sudah melihat peluang bisnis apa saja yang cocok dengan investor di Arab Saudi, sehingga nantinya bisa terjadi koneksi bisnis untuk Lampung," katanya.
Akan halnya Thomas, dia menilai Khalid merupakan sosok yang punya niat baik untuk Lampung.
"Dia pensiunan jenderal di Arab Saudi, tidak ada lagi yang dia kejar selain untuk beramal. Apalagi dia sangat intens membantu anak-anak panti asuhan. Makanya saya sangat terbuka berteman dengan dia," katanya.
Dalam interaksi sehari-hari, meski Thomas seorang pengusaha, ia sama sekali tidak pernah membahas bisnis.
Thomas sibuk dengan usaha dan pekerjaannya sendiri, sedangkan Khalid juga sibuk dengan urusannya sendiri.
Kalau bertemu, mereka justru membahas hal-hal lain di luar bisnis. "Tapi, hal itu yang menjadikan pertemanan kami lebih tulus karena tidak ada tendensi apapun," ceritanya.
Sedangkan Ustaz Habib, pengelola Yayasan Mahmudah, mengatakan, Khalid sudah menjadi orangtua bagi anak-anak panti asuhan yang dikelolanya. Setiap kali datang ke Lampung, pasti membawa bantuan.
Sejauh ini, donasi yang sudah diberikan Khalid tidak sedikit. Bukan saja soal kebutuhan yayasan dan anak-anak panti, tetapi juga untuk kantor dan asrama.
Bahkan, kendaraan operasional yayasan juga diberikan oleh Khalid.
"Kami melihat beliau benar-benar tulus untuk mendarmabaktikan diri untuk membantu orang yang membutuhkan," ujarnya.
Khalid, yang ditanya tentang aktivitasnya di Lampung, tidak banyak bicara. "Hablum minallah wa hablum minannnas," katanya.
Hablum minallah artinya hubungan yang mengatur antara manusia dengan Tuhan dalam hal ibadah. Sedangkan hablum minannas adalah hubungan yang mengatur antara manusia dengan makhluk yang lainnya dalam wujud amaliyah (tindakan) sosial.(*)