Jika hal itu benar terjadi, ujar Sanusi, dipastikan akan banyak petani mengalami kerugian besar.
“Kalau harga Rp 1.500 sampai Rp 1.600 per kilogram itu, kita baru baru pulang modal."
"Kalau sampai harga bersih di tingkat petani nantinya di bawah itu (Rp 1.600 per kilogram), petani pasti merugi semua,” tandas Sanusi.
Tren penurunan harga jagung ini diakui oleh Masuri, seorang karyawan di gudang pembelian jagung di Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan.
“Kemungkinan harga jagung ini akan terus terkoreksi seiring memasuki panen raya,” kata dia. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)