TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tangisan haru keluarga mewarnai suasana penjemputan 48 napi Lapas Kelas I Rajabasa yang menjalani asimilasi atau pembinaan dari rumah, Jumat (3/4/2020).
Tampak sejumlah keluarga tak sabar saat menunggu di depan pintu lapas.
Akhirnya momen yang ditunggu tiba.
Sekitar pukul 18.30 WIB, pintu lapas dibuka.
• Berkah di Balik Corona, 2.416 Narapidana di Lampung Dibebaskan
• Dapat Asimilasi, 131 Napi Rutan Way Huwi Hirup Udara Bebas
• Dapat Berkah dari Corona, 39 Napi Lapas Kalianda Dibebaskan
• Lampung Barat Terapkan Local Lockdown, Bupati Parosil Mabsus Ingin Tiru Vietnam
Satu persatu warga binaan diperbolehkan keluar.
Namun sebelum dipersilakan menemui keluarga, seluruh napi kompak melakukan sujud syukur dan mengucapkan terima kasih karena telah dibebaskan.
"Terima kasih, Bapak Menteri," kata para napi sembari mengucap takbir.
Akhirnya petugas lapas mempersilakan para napi ini menemui anggota keluarga yang telah lama menanti.
Sontak, tangisan pun tak dapat dibendung sebagai rasa syukur.
"Alhamdulillah bisa keluar," ujar Samsiah.
Syamsiah bersama suami dan menantu menjemput putra ketiganya yang tersandung perkara penyalahgunaan narkoba.
Ia pun bergegas mengajak anaknya masuk mobil.
"Terima kasih banyak Pak Presiden dan juga Bapak Menteri karena sudah membebaskan anak saya," ucapnya.
Sang anak yang enggan disebut namanya keluar dengan mengenakan kemeja biru dan peci hitam.
Ia pun ikut larut dalam suasana haru dan meneteskan air mata.