Menurutnya, RS yang merupakan sopir taksi online itu sempat mengantar penumpang dari Bandara Soekarno-Hatta.
Setelah mengantar penumpang, RS masih baik-baik saja.
Gejala demam, batuk-batuk, dan gatal tenggorokan baru dirasakan pada 14 Maret 2020 saat anaknya pulang ke Bandar Lampung.
"Anak saya ini pulang karena mau merayakan ulang tahunnya yang ke-33 pada 13 Maret. Tapi ternyata malah sakit. Padahal rencananya setelah dua hari perayaan ulang tahun mau balik lagi ke Jakarta," beber sang ibunda.
Ia meneruskan, setelah mengalami gejala-gejala mirip corona, keluarga membawa RS ke RSUDAM.
Saat itu, belum diketahui jika sang anak terpapar corona.
Namun karena harus sesuai faskes, mereka diarahkan untuk ke Rumah Sakit Advent.
Di sana, pasien ditanya detail riwayat perjalanannya.
Dari hasil pemeriksaan, dditemukan gejala corona.
RS langsung dirujuk ke RSUDAM dan menjalani isolasi.
"Kalau sekarang kondisinya sudah baik. Kata anak saya, biar cepat sembuh harus banyak makan sama obat. Jangan lupa minum air hangat," imbuhnya.
Rb (62), ayah kandung RS, mengungkapkan, setelah anaknya dinyatakan positif corona, seluruh anggota keluarganya diperiksa.
Beruntung, semua hasilnya negatif.
Meski begitu, mereka tetap memilih berdiam diri di rumah. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra/Noval Andriansyah/Reny Fitriani)