Erupsi GAK

Erupsi GAK, hingga Sabtu Siang Terjadi 4 Kali Letusan dan 2 Kali Gempa Low Frekuensi

Penulis: Dedi Sutomo
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktivitas GAK terpantau dari pulau Mengkudu Pesisir Rajabasa. Erupsi GAK, hingga Sabtu Siang Terjadi 4 Kali Letusan dan 2 Kali Gempa Low Frekuensi

Dari data Badan Geologi, Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi Pos Pantau GAK, dari pantauan CCTV sempat terpantau adanya letusan strombolian menerus.

Teramati adanya dua kali letusan dengan tinggi kolom abu 200-500 meter dengan warna asap kelabu dan hitam dari atas kawah.

Asap kawah teramati memiliki intensitas sedang dan tebal. Juga teramati adanya asap putih tipis hingga sedang dengan ketinggian 50-100 meter

Penanggungjawab pos pantau GAK di Desa Hargopancuran Kecamatan Rajabasa, Andi Suardi mengatakan dari data Magma VAR (Vulcanik Activity Report), ada 2 kali letusan dengan amplitudo 40 mm dan durasi 74 – 2.284 detik.

Juga teramati adanya gempa tremor harmonik sebanyak 5 kali dengan amplitudo 9-22 mm dan durasi 62 – 320 detik.

Lalu juga teramati gempa low frekuensi sebanyak 8 kali dengan amplitudo 5-10 mm dan durasi 7-18 detik.

“Juga tercatat ada gempa tremor menerus (mikrotremor) yang terekam 0,5 – 40 mm (dominan 40mm),” kata dia kepada Tribunlampung melalui pesan WA, Sabtu (11/4/2020).

Andi menambahkan, pagi ini aktivitas gunung api yang kini memiliki ketinggian 157 mdpl ini relatif stabil.

Meski demikian, aktivitas letusan pada kawah masih terjadi.

Aktivitas letusan GAK pada Jumat (10/4/2020) malam, sempat membuat warga di pesisir pantai Kecamatan Rajabasa khawatir.

Apalagi sempat tercium aroma belerang yang cukup menyengat.

Sebagian warga pun sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Namun pada pagi ini, warga sudah kembali ke rumah mereka. 

Suara Letusan GAK Masih Terdengar hingga ke Pulau Sebesi  

Hingga pagi ini, masih terdengar suara dari letusan Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di tengah selat Sunda dari Pulau Sebesi.

Halaman
1234

Berita Terkini