Video Berita

Tanggul Sungai Way Semong Kerap Jebol, Warga Protes

Penulis: Wahyu Iskandar
Editor: Daniel Tri Hardanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tanggul Sungai Way Semong kerap jebol, warga protes.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KOTA AGUNG - Video YouTube warga Pekon Banding dan Rajabasa, Kecamatan Bandar Negeri Semong minta Pemkab Tanggamus serius membuat tanggul sungai Way Semong.

Menurut Mathri, warga Pekon Banding, lokasi pekonnya menjadi langganan banjir hanya karena tanggul yang selalu jebol. Padahal tanggul hampir tiap tahun diperbaiki dan dibuat tapi tetap jebol.

"Permintaan warga di sini hanya tanggul itu saja. Kami minta dibuat tanggul yang bagus, bukan asal jadi, foto-foto, buat laporan. Tapi habis itu jebol lagi," kata Mathri, Minggu (19/4)

Ia mengakui tanggul tersebut sudah sering diperbaiki dan terakhir sebagian dibuat dengan dinding semen. Tapi ternyata tanggul tetap saja jebol di sisi yang belum disemen.

VIDEO Tanggul Sungai Jebol, 100 Rumah di Tanggamus Terendam

VIDEO Satu Warga Meninggal Tertimpa Tembok Akibat Banjir di Telukbetung Timur

Manajer Ungkap Penghasilan Raffi Ahmad dari YouTube Tak Sampai Belasan Miliar dalam Sebulan

Ternyata, Cara Pelaku yang Curi Uang Korban di Lamteng Bukan Ganjal Kartu ATM, Tapi. . .

Dan merembet pada sebagian tanggul semen. Maka tanggul tanah hilang dan tanggul semen roboh. Maka air sungai keluar dari alur sungai dan menggenangi ratusan rumah warga.

"Kalau tanggul cuma dibuat sementara terus juga asal-asalan ya akhirnya jebol terus. Kami ini yang terus-terusan kena banjir, kena susahnya," ujar Mathri.

Ia mengaku, jika sudah terjadi banjir maka kesusahan pun timbul. Dari mulai seluruh barang basah dan rusak, tidak bisa istirahat, harus membersihkan lumpur dan sampah, dan lainnya.

"Kami ini akhirnya kesal juga, mau marah bagaimana, tidak marah juga kok kena banjir terus. Cobalah merasakan dulu bagaimana rasanya kena banjir," kata Mathri.

Warga berharap tanggul dibuat dengan model bronjong. Sebab dinilai itu lebih kuat dibanding hanya mengeruk dasar sungai dan material untuk tanggul. Bahkan juga dibanding tanggul dinding semen.

"Kalau dinding semen itu bawahnya ambles, akhirnya roboh semennya. Jadi percuma saja meski disemen tapi bawahnya tidak kuat," terang Mathri

Rizal, warga lainnya mengaku, dengan kondisi tanggul yang jebol saat ini membuat warga khawatir. Sebab sewaktu-waktu banjir bisa datang. Sebab tidak ada lagi yang bisa menahan air.

"Kalau hujan sedikit saja, orang-orang sudah luat sungai, takutnya kalau banjir. Sebab banjir di sini bukan karena hujan di sini tapi hujan di atas," terang Rizal.

Hal yang mengkhawatirkan saat malam hari dan mereka sedang istirahat. Karena harus beres-beres barang dulu lalu keluar rumah untuk menyelamatkan diri.

Kini meski air yang genangi perumahan warga sudah surut, tapi tanggul sungai belum bisa ditutup. Sebab arus dan volume air masih tinggi. Itu menyulitkan untuk penutupan tanggul. Sebelumnya, ratusan rumah di Pekon Rajabasa dan Banding, terendam banjir sekitar satu meter, Sabtu (18/4) petang.

Tim gabungan turun untuk melakukan penanganan. Tim terdiri dari BPBD, Basarnas, Tagana, Polri, TNI, dan Dinas Perhubungan. Sebagian warga mengevakusi diri ke tempat le bih aman. Antara lain ke rumah warga yang tidak kebanjiran dan masjid.

Halaman
12

Berita Terkini