Baca tanpa iklan
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Untuk menerapkan aturan pemerintah mengenai pelaksanaan tarawih, sahur, maupun berbuka dan ibadah lainnya agar tidak menimbulkan kerumunan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung menerapkan physical distancing dan social distancing antar warga binaan pemasyarakatan (WBP).
Kalapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Hensah mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan surat edaran dari direktur jenderal pemasyarakatan, bahwa untuk kegiatan Ramadan WBP dilakukan di bilik masing-masing.
"Jadi untuk kegiatan Ramadan, terutama untuk tarawih bersama yang biasa kita lakukan secara berjamaah, untuk Ramadan kali ini tidak ada," ungkapnya kepada Tribunlampung.co.id, Kamis (23/4/2020).
Sehingga kegiatan tarawih, sahur, maupun berbuka dan ibadah Ramadan lainnya tetap dilaksanakan, namun diakuinya dilakukan di kamar masing-masing.
"Termasuk buka, sahur, yang tadinya kumpul jadi dilaksanakan masing-masing. Namun tetap dengan pengawasan kami," tambahnya.
• Baru Keluar dari Lapas Eks Warga Binaan Aniaya Polisi di Jalan, Keduanya Sempat Adu Mulut
• Wabah Virus Corona, 44 Tahanan di Lapas Kelas II B Gunung Sugih Terima Asimilasi
• AN Buang Bayinya ke Sungai Setelah Melahirkan di Kamar Mandi, Bayi Sempat Dibekap Agar Tak Menangis
• BREAKING NEWS Polisi Ungkap Terduga Pelaku Pembuang Bayi Laki-laki di Sungai Pringsewu
Mengenai cara untuk memperingati Hari Bakti Pemasyarakatan ke 56 di tengah pandemi sendiri, sambung Hensah, dari Lapas Narkotika memproduksi hand sanitizer dan sarung tangan untuk dibagi-bagikan ke masyarakat maupun petugas pencegahan Covid-19.
"Ini dilakukan bersama dengan Kanwil Kemenkumham Lampung, juga lapas dan rutan lainnya yang ada di Bandar Lampung," jelasnya.
Dia berharap kegiatan tersebut bisa menjadi contoh positif dan bisa memotivasi kalangan lainnya untuk turut membantu.
"Harapannya kegiatan ini selain bisa membantu teman-teman yang di lapangan, juga menjadi motivasi teman-teman lain yang mampu untuk turut membantu dalam pencegahan Covid-19," tandasnya.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)