"Iya pernah, waktu itu saya sedang di ruangan sendiri, dan ibu (Zuraida) datangi saya dan mengatakan jangan terlalu dekat secara pribadi dengan bapak (korban)," katanya.
Jaksa pun menyinggung adanya kecemburuan Zuraida Hanum terhadap Cut yang bekerja sebagai asisten pribadi hakim Jamaluddin. Namun, Cut mengaku tidak tahu sama sekali.
"Oh, Jadi cemburu. Aku baru tahu, kalau gitukan seharusnya bisa dibilang terdakwa samaku," jawab Cut.
Menanggapi keterangan Cut, Zuraida Hanum mengatakan pernah melihat hakim Jamaluddin dan Cut Rafika komunikasi lewat video call pada malam hari.
"Dia itu pernah memvideo call Jamal, saya pernah melihatnya," jelas Zuraida sambil menangis.
Selain itu, Zuraida Hanum blak-blakan bahwa Cut Rafika Lestari adalah salah satu alasannya membunuh hakim Jamaluddin.
"Kau inilah, alasanku sakit hati dan membunuh korban," kata Zuraida.
Ketua Majelis Hakim Erintuah Damanik kemudian menindaklanjuti ucapan Zuraida soal video call kepada saksi Cut.
"Apakah benar yang disampaikan(Zuraida) tersebut?" tanya Hakim.
"Saya tidak ada video call dengan Pak Jamal," jawab Cut.
"Kamu yang betul, ini di BAP juga dijelaskan Zuraida, dia pernah melihat anda video call pada malam hari," cetus Hakim.
Cut bersikukuh menyebutkan tidak pernah video call dengan hakim Jamaluddin pada malam hari. “Saya pastikan gak ada. Karena jam 9 saya sudah tidur," katanya.
"Jadi, dari jam 7 itu kau ada video call gak sama Jamal?" kejar Erintuah, yang akhirnya dijawab tidak tahu oleh saksi Cut.
Mendengar hal tersebut, Hakim Anggota Imanuel Tarigan meminta untuk Jaksa untuk menyelidikinya.
"Kasih nomormu ke pak Jaksa, nanti dilacaknya itu perbincangan kalian, ada ga kalian video call," cetus Hakim Imanuel Tarigan.