Keduanya masuk bekerja melalui PT. Karunia Bahari Samudera (KBS), yang berlokasi di Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Pemalang.
Rika Andri yang merupakan kakak perempuan dari Sepri, menceritakan keduanya pertama kali meninggalkan desa sudah sekitar setahun yang lalu.
"Sekitar Februari 2019 adik saya pergi ke Jawa untuk bekerja."
"Sejak itulah tidak ada lagi komunikasi dengannya atau hilang kontak," ucapnya saat dimintai keterangan, Jumat (8/5/2020).
Setelah sekian lama menunggu, pihak keluarga pun akhirnya mendapatkan informasi dari perusahaan.
"Barulah pada tanggal 6 Januari 2020 lalu kami mendapatkan informasi melalui telepon dari pihak perusahaan," jelasnya.
Lebih lanjut, Rika menceritakan saat itu pihak perusahaan menyuruh keluarga untuk datang ke sana dengan menanggung seluruh biaya transportasi.
"Awalnya perusahaan tidak menceritakan mengenai kematian adik saya, hanya saja kami disuruh datang terlebih dahulu ke sana."
"Kami sempat menolak karena tidak memiliki ongkos.
"Tetapi perusahaan menyatakan akan membayar biaya perjalanan pulang pergi."
"Jadi kami memutuskan berangkat ke sana," ujarnya.
Setelah sampai di tujuan yang dimaksud, barulah keluarga diberitahu kalau Sepri sudah meninggal pada tanggal 21 Desember 2019.
"Begitu saya ketemu dengan pihak perusahaan, kita dikejutkan dengan kabar kalau Sepri sudah meninggal karena sakit dan jenazahnya sudah dimakamkan di Cina, kami menerima hal tersebut," ungkapnya.
Ditambahkan Rika, tidak lama berselang setelah mengetahui hal yang sebenarnya dari pemberitaan yang telah viral, keluarga langsung menghubungi kembali perusahaan.
"Setelah kami menghubungi perusahaan dan mendapatkan perihal yang sebenarnya kalau jenazah tidak dimakamkan justru dibuang ke laut."