TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Para orangtua di Provinsi Lampung mulai resah dan galau terkait rencana pemerintah akan membuka kembali kegiatan belajar di sekolah.
Sebagian besar orangtua tidak setuju jika anak mereka kembali ke sekolah sementara pandemi Corona belum berakhir.
Ditambah lagi, kasus positif Corona di Lampung terus meningkat, bukannya berkurang.
Hal ini seperti diungkapkan Meriska, orangtua siswa SMPN 23 Bandar Lampung. Ia mengaku, tidak setuju jika kegiatan belajar kembali ke sekolah sementara pandemi Corona belum berakhir.
"Imunitas anak-anak itu kan beda. Selain itu, anak-anak kan kadang lalai dengan ketentuan protokol kesehatan yang ditentukan. Seperti pakai masker. Ujung-ujungnya nanti bukan membuat lebih baik, malah memperburuk keadaan. Saya gak setuju itu new normal," kata dia, Jumat (29/5/2020).
• Orangtua Siswa Galau Kebijakan New Normal Pendidikan, Meriska: Tidak Semua Imunitas Anak Sama
• Pemerintah Kota Bandar Lampung Mulai Mempersiapkan Diri untuk Penerapan Era New Normal
• Cekcok dengan Pacar, Remaja 15 Tahun Asal Lampung Unggah Foto Syur Gadis 13 Tahun di Facebook
• Cegah Penyebaran Covid-19, Tahanan Polres Way Kanan Beserta Jajaran Jalani Rapid Test
Meriska meneruskan, lebih setuju jika pola belajar masih menggunakan model daring. Namun dengan metode yang lebih menarik dan tidak membosankan.
Hal senada diungkapkan Dwi, orangtua siswa SDN 1 Segala Mider.
Ia mengaku sangat tidak setuju kegiatan belajar kembali ke sekolah.
Apalagi anaknya masih duduk di bangku SD.
Menurutnya, anak-anak usia SD, belum memahami protokol kesehatan.
Selain itu, imunitas tubuh siswa SD tidak sekuat siswa SMA.
Apalagi, di Bandar Lampung memiliki kasus positif Corona terbanyak.
"Jadi saya tidak setuju itu belajar di sekolah lagi. Lebih baik belajar dari rumah, secara online," kata dia.
Trio, orangtua siswa SDN 2 Palapa Bandar Lampung juga menolak rencana new normal kembali ke sekolah.
Menurutnya, kebijakan kembali belajar di sekolah tidak tepat, sebab, kasus positif Corona masih tinggi.
"Sebagai orangtua sangat berat melepas anak ke sekolah di tengah pandemi Corona ini, meski ada protokol kesehatan. Pengawasan guru tentu tidak bisa full. Anak-anak itu kan bermain, jajan dan lainnya di sekolah. Nah itu tentu tidak semua bisa diawasi guru," bebernya.
Minta Dipahami
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya mengatakan, penerapan new normal di sekolah masih menunggu hasil analisa gugus tugas penanganan Covid-19 nasional.
Namun jika pun new normal akan diterapkan, maka berlaku pada awal tahun ajaran baru 13 Juli nanti. Jadi mulai tahun ajaran baru itu, siswa kembali belajar di sekolah.
Saat ini, pihaknya tengah mempersiapkan penerapan new normal tersebut.
"Jadi sekarang sedang mempersiapkan protokoler kesehatannya, termasuk di dalamnya langkah-langkah dan fasilitasnya apa saja yang diperlukan," kata dia.
Sementara Kadisdikbud Lampung Sulpakar meminta para orangtua memahami jika nantinya kebijakan kembali ke sekolah ini diberlakukan.
Menurutnya, pemerintah telah melakukan perhitungan untuk itu.
"Jika pemerintah telah memberlakukan kebijakan new normal, maka pemerintah sudah menjamin semuanya. Jadi masyarakat tak perlu khawatir," kata dia, kemarin.
Ia mengatakan, nantinya akan ada sosialisasi terkait penerapan kebijakan tersebut.
Selain sosialisasi secara luas, juga akan ada sosialisasi melalui pesan berantai misal melalui WhatsApp dari wali kelas kepada orangtua/siswa.
"Rabu nanti keputusannya terkait kebijakan itu. Kita akan umumkan hasilnya. Pastinya, semua kebijakan itu ada rumusannya. Kita berharap, orangtua bisa memahami ini. Pemerintah pasti menjamin Corona ini bisa terkendali dan harapannya orangtua percaya kepada pemerintah," kata Sulpakar.
Sekretaris MKKS SMA se-Lampung Hendra Putra mengatakan, saat ini pihaknya menunggu kebijakan penerapan new normal tersebut.
Konsekuensinya adalah menerapkan prokotol kesehatan secara ketat.
Namun, terus dia, sampai saat ini belum ada juknisnya. Jika pun nanti new normal diberlakukan di Lampung, akan ada sosialisasi secara luas.
"Pasti akan ada pengumuman di WA group atau class room, surat edaran dari wali kelas dan lainnya. Kita tunggu saja finalisasi rapat Rabu mendatang bersama Kadisdikbud Lampung," kata dia.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, jika nanti proses belajar mengajar kembali ke sekolah, protokol kesehatan akan diterapkan secara ketat.
"Kalau siswa yang besar sudah paham social distancing. Tetapi kalau yang kecil butuh relawan dan tidak bisa hanya guru saja yang ekstra. Jadi sekolah harus benar-benar menjamin protokol kesehatannya," kata dia.(Tribunlampung.co.id/Bayu/soma)