Dia menegaskan, saat pembangunan flyover berlangsung, Jalan Sultan Agung tidak akan ditutup sepenuhnya.
Namun, untuk menghindari kepadatan lalu lintas, pihaknya akan menonaktifkan lampu lalu lintas di pertigaan Jalan Sultan Haji.
"Sehingga, bagi pengendara yang akan ke Jalan Sultan Haji dari arah Jalan Soekarno-Hatta akan tetap lurus ke arah Mal Boemi Kedaton," kata Husna kepada Tribunlampung.co.id via telepon, Senin (15/6/2020).
"Atau pengguna jalan juga bisa melewati Jalan Kayu Manis," sambungnya.
Supaya lalu lintas lancar, Dishub Bandar Lampung juga akan memasang rambu-rambu peringatan dari arah Korpri.
Kendaraan akan diarahkan ke Jalan Urip Sumoharjo.
Sedangkan untuk akses jalan dari arah Rajabasa menuju Jalan Sultan Agung tidak ditutup.
Dia mengatakan, jalan tersebut akan diperlebar hingga trotoar jalan.
"Jalannya akan dipakai pagar setengah. Jadi jalan diperlebar dengan cara merapikan pinggiran jalan dan hingga trotoar jalan," jelasnya.
Terakhir, Husna mengatakan pembangunan flyover di Jalan Sultan Agung tersebut adalah upaya untuk menghindari kemacetan saat kereta api melintas, khususnya babaranjang.
"Dimana di jalan sebidang yang melintasi rel kereta api itu sering mengalami kemacetan. Oleh karena itu, Bapak Wali Kota berinisiatif membangun flyover," jelas Husna.
Namun, kata Husna, pelebaran akses jalan tidak sampai melakukan pembebasan lahan.
Lantaran akses bagi pengguna pengendara dirasa cukup.
"Kalau mulainya kapan untuk rekayasa lalin, kita tinggal menunggu instruksi dari Dinas PU. Katanya sih minggu-minggu ini," terangnya.
Untuk memastikan arus lalin berjalan dengan lancar, Dishub Bandar Lampung menyiapkan 10 petugas yang akan diterjunkan ke titik tersebut. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)