Tribun Bandar Lampung

Kisah Penolong Kucing di Bandar Lampung, Imah Lawan Alergi, Dhita Selamatkan 3 Kucing di Tepi Jurang

Penulis: Debby Rizky Susilo
Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imah (30) penolong kucing yang disiksa bersama Jo yang meraih penggargaan di lomba Cat Show. Kisah Penolong Kucing di Bandar Lampung, Imah Lawan Alergi, Dhita Selamatkan 3 Kucing di Tepi Jurang

"Kalau sedang tidak ada uang sangat sulit sekali. Pernah membuka donasi untuk pengobatan kucing karena sedang tidak ada biaya. Ketika sudah cukup saya tutup donasinya. Karena banyak orang yang beranggapan saya memanfaatkan donasi tersebut, padahal itu murni untuk pembiayaan perawatan kucing-kucing yang disiksa," curhat Imah.

Pengeluaran untuk perawatan kucing yang disiksa cukup beragam.

Ketika menemui operasi biaya bisa mencapai Rp 1,5 juta, biaya dokter sekali berobat bisa mencapai Rp 150 ribu dan obatnya jika diakumulasikan mencapai Rp 2 juta.

Tidak sendirian, Dhita Gingsul (27) juga merupakan penolong kucing jalanan dengan kondisi yang memprihatinkan.

Dhita menolong kucing yang sakit seperti tertabrak motor atau mobil, disiksa manusia, dipotong kakinya, disiram air panas, hingga lumpuh.

"Alasan menolong kucing simpel, awalnya karena kasihan. Tapi percaya mereka membawa rezeki. Alhamdulillah selama saya nolong kucing, saya tidak kekurangan materi dan percaya atau tidak setiap kita kasih makan dan menolong mereka, mereka pasti doain kita. Juga kucing merupakan hewan kesayangan nabi. Dan alhamdulillah lagi semenjak saya pelihara dan nolong kucing rejeki saya bertambah dan dikasih jodoh yang barokah," kata Dhita.

Keprihatian Dhita juga berlanjut apabila menemukan anakan kucing yang dipisahkan dengan indukannya.

Sehingga ia berpesan kepada masyarakat untuk tidak memisahkan anak kucing dengan induknya.

"Saya berpesan untuk yang tidak menyukai kucing, jangan membuang anak kucing di pinggir jalan atau jurang dan jangan pula dipisahkan dengan induknya. Membuang kucing juga tidak perlu dalam plastik ataupun karung yang diikat. Pernah suami saya membawa 3 anak kucing di tepi jurang yang saling berpelukan. Mereka juga makhluk hidup, bayangkan saja kalau itu manusia," pesan Dhita.(Tribunlampung.co.id/Debby Rizky)

Berita Terkini