TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said alias Pasha Ungu, akhirnya kena tegur Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Hal itu setelah dia menjadi perbincangan publik karena mewarnai rambutnya dengan warna pirang.
Menanggapi itu aturan aparatur mengubah warna rambut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan belum ada peraturan yang mengatur akan hal tersebut.
• VIDEO Komika Ernest Prakasa Berhentikan Anaknya dari Sekolah
• Alfin Penderita Jantung Bocor Butuh Bantuan Dana
• Artis Sancai Meteor Garden Nyaris Meninggal Dunia sesaat Setelah Melahirkan
• Reaksi Ibu Rizky Billar saat Lihat Anaknya Mesra dengan Lesty Kejora di TV
TONTON JUGA
Mantan Kapolri tersebu memahami Pasha Ungu memiliki latar belakang dan jiwa seni.
Akan tetapi, dia meminta Pasha Ungu untuk lebih bisa menempatkan diri kapan sebagai seniman dan kapan sebagai birokrat.
"Saya paham mungkin beliau dari latar belakang seni, jiwa beliau itu. Tapi kan beliau juga bisa menempatkan antara sebagai seniman dengan sebagai birokrat yang memiliki kode etik, kultur sendiri sebagai birokrat," kata dia.
Tito berharap Pasha akan lebih 'mengentalkan' jiwa birokratnya. Satu di antaranya dengan cara tidak mengubah penampilan rambut.
"Saya mengharapkan Mas Pasha jiwa birokratnya lebih kental. Jiwa senimannya otomatis tidak harus hilang, tapi kan artinya tidak harus dengan cara merubah penampilan rambut," kata Tito.
Sebelumnya, dalam unggahan di Instagram-nya, terlihat Pasha Ungu mengenakan seragam Dinas PNS tengah menerima tamu dari DPRD Kabupaten Kutai Kertanegara.
Selain itu, Wakil Wali Kota Palu ini juga terlihat menyambangi tenaga medis di rumah sakit sembari mengenakan seragam Dinas PNS dan tampilan rambut pirangnya.
Banyak yang mengkritik gaya rambut pirang Pasha Ungu karena statusnya sebagai pejabat publik yang seharusnya jadi contoh masyarakat.
Pria yang kini menjabat Wakil Wali Kota Palu itu angkat bicara membeberkan alasannya.
Ia pun mengakui bahwa penampilannya memang tak biasa.
Namun Pasha Ungu mempertanyakan, apakah berambut kuning itu menjadi suatu kesalahan di masa sekarang.