TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, GUNUNG SUGIH - Terkait anjloknya harga singkong, Bupati Loekman Djoyosoemarto, mengimbau kepada pengusaha tidak asal memainkan harga.
Menurut Loekman, akibat dari anjloknya harga singkong membuat sejumlah petani merasa resah dan merasa rugi menjual hasil tanam mereka.
Bahkan, jika perusahaan terus menurunkan harga singkong di luar batas kewajaran, orang nomor satu di Lamteng itu mengaku tak sungkan bertindak tegas.
• Impor Tepung Tapioka Terjun Bebas, Harga Singkong Ikut Merosot
"Kalau ada perusahaan (pengolahan singkong) yang memotong harga atau faksi di atas 30 persen, saya tidak sungkan untuk menutup perusahaan tersebut," kata Loekman Djoyosoemarto, Kamis (6/8).
Menurutnya, perusahaan harus menyesuaikan harga singkong dengan pengeluaran petani saat masa tanam. Tak hanya itu, guna menyesuaikan dan menstabilkan harga komoditi tersebut, Loekman menyatakan akan melakukan pemetaan tanaman.
"Tujuan pemetaan tumbuhan singkong itu, untuk menstabilkan harga singkong dengan kebutuhan singkong di pabrik," imbuhnya.
Eko, seorang petani singkong mengatakan, saat ini singkong dijual dengan harga Rp 980 per kilogram, atau turun dibandingkan harga sebelumya Rp 1.100.
Tak hanya itu, petani mengaku terpaksa menjual singkong dengan harga murah lantaran usia tanam sudah melampaui masa panen.(sam)