Harga Singkong Anjlok di Lamteng

Impor Tepung Tapioka Terjun Bebas, Harga Singkong Ikut Merosot

Turunnya harga singkong di Lampung Tengah berdampak terhadap penghasilan di tingkat lapak.

Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam
Petani di Lampung Tengah panen singkong, Rabu (5/8/2020). 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, ANAK TUHA - Turunnya harga singkong di Lampung Tengah berdampak terhadap penghasilan di tingkat lapak.

Alasannya, saat ini banyak pabrik tapioka yang menekan produksi.

Sukino, pemilik lapak singkong di Kecamatan Anak Tuha, mengaku mendapat informasi bahwa banyak pabrik tapioka terkena dampak Covid-19.

"Salah satu penyebab turunnya harga singkong saat ini dari informasi yang saya dapat karena Covid-19 ini juga. Karena stok aci (tepung tapioka) di pabrik juga menumpuk. Impor aci menurun sampai 80 persen," katanya, Rabu (5/8/2020).  

Karena alasan itu pula, lanjut Sukino, harga beli perusahaan ke lapak dan lapak ke petani ikut terdampak.

TONTON JUGA:

"Jadi untuk kami menaikkan harga singkong belum memungkinkan. Saya pribadi jelas senang kalau harga singkong mahal karena sangat menjanjikan keuntungan. Tapi faktanya, kami pun terdampak dari perusahaan," keluhnya.

Pengepul atau pemilik lapak singkong ikut terimbas dari anjloknya harga singkong.

Pasalnya, permintaan singkong dari pabrik tapioka menurun akibat pandemi Covid-19.

Selain Harga Anjlok, Petani Singkong di Lamteng juga Keluhkan Pemotongan Bobot di Pabrik

Permintaan Pabrik Menurun, Pengepul Singkong di Lampung Tengah Ikut Terdampak

Banjir dan Longsor di Semaka, Bupati Tanggamus Tetapkan Status Darurat Bencana

Begini Modus Pemuda 18 Tahun di Bandar Lampung Cabuli Gadis 14 Tahun

Santoso, pengepul singkong di Anak Tuha, menerangkan, sejumlah pabrik menurunkan produksinya akibat Covid-19.

Hal itu berdampak pada penurunan permintaan singkong di tingkat pelapak.

"Semenjak (pandemi) Covid-19 ini harga singkong memang tidak stabil (turun). Penerimaan barang di lapak terbilang menurun mencapai 5 persen dibanding saat kondisi normal," kata Santoso.

Menurut Santoso, penurunan permintaan dari pabrik berpengaruh terhadap anjloknya harga.

Petani pun enggan menjual singkong mereka.

"Dampaknya ya petani juga jadi enggan menjual singkong mereka. Karena saat ini harga dari pabrik mengalami rata-rata penurunan (harga) Rp 100 per kilogram," sebutnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved