TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sesosok mayat bayi ditemukan di bawah kolong truk yang terparkir di Masjid Al Hikmah, Gang Cempaka, Gunung Agung, Langkapura, Bandar Lampung, Selasa (8/9/2020).
Jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu ditemukan warga sekitar pukul 05.30.
Peristiwa penemuan mayat bayi ini sontak membuat geger warga setempat.
Warga sekitar, Ilham Akbar (24) mengatakan kehebohan bermula saat seorang jamaah masjid Al Hikma pulang sesuai salat subuh.
Ketika itu, seorang jamaah masjid tersebut pulang menggunakan senter karena kondisi pagi masih gelap gulita.
"Bapak itu mau balik, gak sengaja lampu senternya mengarah ke kolong mobil. Dilihat ada ember," ujar Ilham.
• BREAKING NEWS Geger, Warga Langkapura Temukan Mayat Bayi dalam Ember di Kolong Truk
• 124 Ribu Nasabah Dapat Relaksasi Kredit, OJK Lampung Minta Pelaku Usaha Manfaatkan Program
Begitu didekati, ternyata di dalam ember plastik warna hitam ada jasad bayi.
"Waktu ditemukan itu (bayi) udah meninggal, langsung dia lapor ketua RT," jelas Ilham Akbar.
Berikut fakta seputar penemuan mayat bayi di kolong truk
1. Masih Ada Tali Pusar
Penemuan jasad bayi berjenis kelamin perempuan membuat heboh warga gang cempaka, gunung agung, Langkapura,Selasa (8/9/2020) pagi.
Jasad tersebut diduga ditingalkan oleh sang ibu seusai dilahirkan pada hari yang sama.
"Sepertinya baru lahir, karena masih ada tali pusernya waktu ditemukan warga," ucap Ilham Akbar, warga sekitar lokasi penemuan jasad bayi.
Ilham menuturkan, saat ditemukan jasad tersebut sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Pasalnya, ember tempat bayi tersebut diletakkan berisi air.
"Mungkin biar gak ada suaranya makanya direndam dalam air," kata Ilham.
2. Bercak Darah di Masjid
Sebelum ditelantarkan di bawah kolong mobil truk, ibu sang jasad bayi diduga sempat masuk ke areal masjid Al hikmah.
Warga pun menduga ibu bayi melakukan persalinan di dalam kamar mandi masjid.
Setelah melakukan persalinan, bayi dimasukkan ke dalam ember.
Dan akhirnya, ditinggal di kolong mobil truk yang terparkir tepat di depan gerbang masjid.
"Kamar mandi pria banyak bekas darah, ember itu juga punya masjd," kata Ilham Akbar, warga setempat.
Ilham mengatakan, pagi itu sebelum salat subuh tak ada jamaah masjid yang masuk areal wudhu.
Pasalnya, kebiasaan warga sekitar menunaikan salat subuh di masjid didahului dengan berwudu di rumah masing-masing.
Bercak darah yang berceceran di lantai dan dinding kamar mandi masjid, baru diketahui setelah jasad bayi ditemukan.
"Setelah rame, warga ada yang masuk kamar mandi masjid. Rupanya disana banyak darah, sebagian tadi udah dibersihin warga," kata Ilham.
3. Pagar Masjid Tidak Dikunci
Belum diketahui orangtua maupun ibu kandung jasad bayi yang ditemukan warga Gang cempaka, gunung agung, Langkapura, Selasa (8/9/2020) pagi.
Ibu jasad bayi itu menggunakan ember yang ada di dalam masjid, yang dijadikan wadah untuk menelantarkan bayi diduga hasil hubungan gelap.
Warga sekitar menyebut, ibu bayi melakukan persalinan di areal masjid karena setiap harinya pagar Masjid tidak dikunci.
"Kalau malam paling yang kunci pintu masuk masjid, kalau pagar ditutup tapi gak pake gembok," kata Ilham.
Warga menduga setelah masuk areal masjid sekitar dini hari, ibu bayi melakukan persalinan di dalam kamar mandi pria.
Selanjutnya, bayi berjenis kelamin perempuan itu ditempatkan sang ibu ke dalam ember plastik warna hitam.
Kejinya lagi ember tersebut diisi air, bahkan saat ditemukan bayi mungil itu tewas dalam keadaan tertelungkup dengan sebagian tubuh terendam air.
"Posisinya (bayi) telungkup gitu. Waktu ditemukan sudah meninggal jadi memang sebelumnya gak ada suara tangisan bayi," terangnya.
4. Polisi Lakukan Penyelidikan
Sesaat setelah menerima laporan warga di gang Cempaka, gunung agung, Langkapura, tim inafis Polresta Bandar Lampung bersama Polsek Tanjungkarang Barat menuju lokasi penemuan jasad bayi.
Jasad bayi perempuan yang diduga baru saja dilahirkan oleh ibunya itu langsung dievakuasi.
Saat ini, jasad bayi berada di RSUDAM.
Kapolsek Tanjungkarang Barat AKP David J Sianipar menyatakan, pihaknya sedang menyelidiki identitas orangtua bayi tersebut.
"Sudah dievakuasi, saat ini kami masih melakukan penyelidikan," kata David J Sianipar, Selasa (8/9/2020).
Dari penyelidikan sementara, pihak polisi menduga korban merupakan hasil hubungan gelap.
Karena tak ingin aib tersebut sampai ke telinga warga, sehingga orangtua bayi tega menelantarkan di dalam ember.
"Iya kemungkinan seperti itu (hubungan gelap), ini yang masih kami dalami dari keterangan warga sekitar," jelas David.
• Polisi Selidiki Indentitas Orangtua Jasad Bayi dalam Ember di Langkapura
• Warga Menduga Jasad Bayi dalam Ember Dilahirkan di Kamar Mandi Masjid, Ada Ceceran Bercak Darah
Sementara warga sekitar lokasi penemuan bayi menyebut, banyak lokasi kos kosan yang dihuni jejaka baik pria maupun wanita.
Namun warga tak mau menduga duga, pasalnya penghuni kos kosan di gang tersebut kebanyakan warga datangan baru.
"Sering pindah pindah, kadang gak sampe sebulan orang nya (penghuni kosan) udah ganti," ujar Dwi, salah satu warga sekitar.
Ia menyebut, ketua RT bersama polisi setempat bakal melakukan pendataan ulang terhadap warga pendatang. "Pak RT masih di kantor polisi," katanya. (Tribunlampung.co.id)