Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Penceramah kondang asal Madinah Syekh Ali Jaber mengalami insiden buruk saat berdakwah di Bandar Lampung.
Meski begitu, Syekh Ali Jaber tak kapok.
Syekh Ali Jaber menilai warga Lampung adalah orang-orang baik.
Syekh Ali Jaber ditusuk seorang pemuda ketika mengisi kajian di Masjid Falahudin, Kelurahan Sukajawa, Kecamatan Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Minggu (13/9/2020) sore.
Namun, ia memastikan peristiwa tersebut tidak membuatnya punya pandangan buruk terhadap masyarakat Lampung.
"Saya sering ke Lampung dan masyarakat Lampung semuanya baik," ucap Syekh Ali Jaber.
• BREAKING NEWS Syekh Ali Jaber: Saya Tidak Terima Pelaku Dianggap Gila
• Pengalaman Terburuk Syekh Ali Jaber Selama 12 Tahun Jadi Penceramah di Indonesia
Menurutnya, tindakan pelaku yang menyebabkan tangan kanannya mengalami luka 6 jahitan bukan mewakili sifat dan perilaku masyarakat Lampung.
Bahkan, Syekh Ali Jaber berencana menjadikan Bandar Lampung sebagai salah satu pusat hafiz atau penghafal Alquran.
Oleh karena itu, Syekh Ali Jaber meminta para ulama dan organisasi masyarakat tidak terpancing dengan insiden tersebut.
"Jangan terpancing. Jaga persatuan antarumat beragama dan tetaplah berbaik sangka," imbuh Syekh Ali Jaber.
Pengalaman Terburuk
Selama hampir 12 tahun menjadi pendakwah di Indonesia, baru kali ini Syekh Ali Jaber mengalami insiden penusukan.
Menurut Syekh Ali Jaber, peristiwa itu menjadi pengalaman terburuk sepanjang karirnya.
Meski bukan ulama pertama pertama yang mengalami kejadian serupa, Syekh Ali Jaber menilai tindakan kekerasan yang dialami para ulama kerap berakhir begitu saja.