Tribun Bandar Lampung

Masker Scuba Dilarang di Kereta Api Penumpang? Simak Penjelasan PT KAI Lampung

Penulis: ahmad robi ulzikri
Editor: Noval Andriansyah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Masker Scuba Dilarang di Kereta Api Penumpang? Simak Penjelasan PT KAI Lampung.

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Ahmad Robi

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Manager Humas PT KAI DIVRE IV Tanjung Karang, Jaka Jarkasih, mengatakan butuh proses untuk sosialisasi penggunaan masker standar atau nonscuba oleh penumpang kereta api di wilayah kerjanya.

“Sementara kalau kita di sini (Lampung) selama masih memenuhi persyaratan penggunaan masker masih diperbolehkan, tetapi untuk scuba kalau dari pusat sudah dinyatakan dilarang kami juga akan mengikuti peraturan di pusat,” kata Jaka Jarkasih saat dikonfirmasi Tribunlampung.co.id, Sabtu (19/9/2020).

“Tetapi untuk saat ini sementara kami fleksibel dulu, karena kita juga berhak untuk menyosialisasikan ke masyarakat agar paham dan butuh waktu untuk proses sosialisasi,” sambung Jaka Jarkasih.

Menurutnya, sejauh ini penerapan protokol di kereta api penumpang di Lampung sudah cukup tertib.

“Tetapi sejauh ini untuk penumpang di Lampung seluruhnya sepertinya paling aman (tertib) dengan pembatasan penumpang,” terang Jaka Jarkasih.

“Sesuai aturan pemerintah penumpang kami batasi, kami menerapkan physical distancing, pegawai semua menggunakan alat pelindung diri (APD) dan protokol kesehatan, semua tahapan 3M (Menggunakan masker, mencuci masker, dan menjaga jarak),” imbuh Jaka Jarkasih.

Sebelumnya, pada 15 September 2020, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuter line.

Wiku Adisasmito mengatakan, masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona.

"Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," ujar Wiku, seperti diberitakan Kompas.com.

Menurut dia, masker menjadi alat penting dalam mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu memakai masker yang berkualitas seperti masker bedah atau kain katun tiga lapis.

Berdasarkan penelitian Universitas Oxford, kain katun mempunyai tingkat ketahanan dari penularan virus corona sebesar 70 persen.

Meski demikian, meningkatkan ketahanan proteksi dianjurkan memasukkan tisu yang dilipat menjadi tiga bagian di dalam masker kain.

(Tribunlampung.co.id/Ahmad Robi)

Berita Terkini