Berita Lampung Hari Ini

Jalani Syuting Film Dokumenter, Siswa SLB Mesuji Gugup dan Sulit Berkomunikasi dengan Kru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Dika Saputra menunjukkan salah satu lukisannya di sela syuting film dokumenter

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia Markhamah

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kabupaten Mesuji Provinsi Lampung melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Mesuji terpilih menjadi salah satu dari dua daerah se-Indonesia yang mendapatkan project film dokumenter dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas).

Satu daerah lainnya yang turut terpilih adalah Kabupaten Gayo Lues, Aceh. Khusus Dinas Perpustakaan dan Arsip Mesuji mendapatkan project film terkait penyandang disabilitas.

M Dika Saputra atau yang akrab disapa Dika menjadi pemeran utama dalam film dokumenter yang mengisahkan salah satu impact (dampak) dari kegiatan kemitraan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Mesuji dengan Komunitas Disabilitas Mesuji itu.

Bocah laki-laki 12 tahun ini merupakan penyandang disabilitas tuna rungu dan tuna wicara.

Saat ini ia duduk di kelas V Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri di Jalan Poros, Dusun Bujung Buring Baru, Tanjung Raya, Mesuji.

Di cerita pada film dokumenter tersebut, Dika adalah sosok pendiam, kurang percaya diri dan sulit berinteraksi dengan orang lain bahkan dengan teman sesama penyandang disabilitas.

Hari Ini KPU Gelar Pengundian Nomor Urut Calon Wali Kota Pilkada Bandar Lampung 2020

Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini, Cerah Berawan hingga Hujan Ringan

Dika pun dilibatkan bersama anak disabilitas lainnya dalam beragam kegiatan yang difasilitasi Dinas perpustakaan dan Arsip Mesuji bekerja sama dengan Komunitas Disabilitas Mesuji.

Melalui berbagai kegiatan yang diikutinya, perlahan kepercayaan diri Dika mulai tumbuh. Ia kini sudah mau berinteraksi dengan orang lain.

Dika yang memiliki bakat di bidang melukis pun kini aktif mengikuti kelas pelatihan melukis yang dilaksanakan Dinas Perpustakaan dan Arsip Mesuji dengan Komunitas Seni Lukis dan Mural.

Saat dikonfirmasi Tribun Lampung terkait project yang dilakoninya, Rabu (23/9/2020) sore, Dika bahkan masih menjalani proses pengambilan gambar dan tengah beristirahat sejenak sebelum pengambilan dialog terakhir.

Diwawancara melalui guru SLB Galih Maysandra yang mendampinginya menjalani proses syuting, Dika mengaku kelelahan menjalani proses pengambilan video dua hari ini, namun dia merasa bahagia.

"Capek, gugup, tapi ada rasa seneng bahkan ada takut salah (saat menjalani proses pengambilan gambar)," beber anak semata wayang pasangan Jumari (34) dan Eli Erna Setiawati (28) ini.

Diakui bocah berkulit sawo matang itu, dirinya mengalami kesulitan komunikasi dengan kru yang mengambil gambar saat menjalani proses syuting.

"Tapi dibantu guru jadinya bisa menjalani semuanya," ungkap Dika yang lahir di Mesuji, 30 November 2008 lalu.

Halaman
123

Berita Terkini