Berita Nasional

Pria Bertato Serahkan Diri Usai Tembak Polisi, 2 Kakinya Ditembak dengan Mata Tertutup

Penulis: heri
Editor: Heribertus Sulis
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tersangka KMS merintih saat diangkat menuju ruangan di Mapolrestabes Medan sebelum konferensi pers kasus penembakan anggota Polsek Medan Barat beberapa waktu lalu. Pria Bertato Serahkan Diri Usai Tembak Polisi, 2 Kakinya Ditembak dengan Mata Tertutup

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MEDAN - Pria bertato mengaku pecatan Brimob menembak polisi anggota Polsek Medan Barat Aiptu Robin hingga kritis.

Seusai menembak polisi Aiptu Robin, pria bertato inisial KMS mengaku tak kabur tapi langsung menyerahkan diri ke polisi. 

Dua hari setelah menyerahkan diri, KMS mengaku kedua di kakinya ditembak dengan matanya ditutup.

KMS, tersangka kasus penembakan terhadap seorang anggota Polsek Medan Barat, Aiptu Robin, mengaku menyerahkan diri kepada seorang anggota Polsek Percut Sei Tuan.

KMS tidak tahu saat berada di mana ia ditembak karena matanya ditutup.

Di Mapolrestabes Medan, KMS merintih dengan kondisi kakinya yang terluka tembak. Kedua betisnya diperban.

Baca juga: Oknum Prajurit TNI AD Berbuat Asusila Langsung Dipecat, Pangdam Siliwangi: Tidak Ada Maaf

Baca juga: Oknum Polisi Polres OKU Tak Pernah Masuk Kerja, Ditangkap Rekan Sendiri Ketahuan Mencuri

Baca juga: Pengakuan Pelaku Bunuh Majikan Istri: Sakit Hati Ditagih Utang, Anak Korban Dibiarkan Tidur

Kepada wartawan sebelum konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Selasa (3/11/2020) sore, KMS memberi penjelasan.

Setelah dirinya menembak Aiptu Robin, KMS tidak melarikan diri.

KMS mengaku menyerahkan diri kepada seorang anggota polisi di Polsek Percut Sei Tuan di Jalan Sampali.

"Saya menyerahkan diri setelah kejadian sekitar pukul 15.00 WIB ke anggota Polsek Percut Sei Tuan. Yang menjemput saya," katanya.

KMS yang terduduk di kursi roda dan beberapa kali terlihat kesakitan saat kaki kanannya bergeser tidak sempat menjelaskan secara rinci bagaimana proses penangkapan dirinya saat itu.

Apalagi seorang polisi beberapa kali menimpali perkataan KMS.

Ketika ditanya tentang luka tembak di kakinya, KMS mengaku ditembak 2 hari setelah kejadian.

"Dua hari setelah. (Di mana ditembak) saya tidak tahu lokasinya," katanya.

Ketika ditanya apakah saat itu matanya ditutup sehingga tidak tahu posisi dirinya ditembak, KMS mengangguk dan mengucapkan sesuatu dengan pelan namun tidak terdengar dengan jelas.

Pistol tak meletus

KMS, tersangka kasus penembakan terhadap seorang anggota Polsek Medan Barat, Aiptu Robin mengaku menyerahkan diri kepada seorang anggota Polsek Percut Sei Tuan. Dua hari setelahnya, KMS ditembak di kakinya. KMS tidak tahu saat berada di mana ditembak karena matanya ditutup. ((KOMPAS.COM/DEWANTORO))

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko menyebut dalam kasus penembakan terhadap seorang anggota Polsek Medan Barat pada 27 Oktober 2020 siang, pelaku seorang pria berinisial KMS (45) berniat menghabisi korban dengan mengarahkan senjatanya ke kepala.

Pelaku disuruh oleh seorang perempuan untuk meneror dan mengambil seseorang.  Dijelaskan Riko, KMS ditangkap karena tindak pidana melakukan kekerasan terhadap orang atau barang atau penganiayaan di muka umum secara bersama-sama.

Berdasarkan keterangan saksi dan tersangka, peristiwa itu berawal pada 26 Oktober, KMS, warga Percut Sei Tuan, mendapat perintah dari seorang perempuan berinisial NN untuk menjemput atau mengambil seseorang berinisial KD dan IRV.

"Kemudian pada tangal 27 Oktober, KMS beserta 5 orang lain yang masih DPO, yang mana 3 di antaranya sudah dikenali dan 2 orang diselidiki, mendatangi bengkel KD di Jalan Ringroad/Gagak Hutam," katanya saat konferensi pers di Mapolrestabes Medan pada Selasa (3/11/2020) sore.

Dikatakannya, setelah dilakukan rekonstruksi, KMS turun dari mobil dan langsung memecahkan kaca-kaca dan merusak peralatan di bengkel tersebut.

Saat itu, lanjut Riko, anggotanya yang kebetulan berada di situ berusaha menghentikan pelaku, namun KMS tetap melakukan aksinya.

Saat itu, anggotanya sempat memberi peringatan tembakan ke bawah dan pelurunya menyerempet KMS.

Saat itu, KMS berpura-pura mengajak berbicara secara baik-baik.

Setelah dekat, KMS memukul tangan anggotanya menggunakan double stick.

Setelah jatuh dari tangan korban, senjata itu kemudian direbut oleh KMS.

"Setelah itu, kemudian yang bersangkutan (KMS) menembak anggota kita pada rusuk samping kiri mengenai paru-paru dan sampai sekarang masih kritis.

Tak sampai di situ, dibantu dengan 3 temannya, anggota kita sudah dalam kondisi tertembak,

KMS ini punya niat untuk menghabisi anggota kita dengan menembak diarahkan ke kepala. Namun faktanya senjatanya gep atau pelurunya tidak meledak," ujarnya. 

Kemudian, saat dilakukan pengembangan, KMS diminta untuk menunjukkan tempat tinggal rekan-rekannya namun pelaku kembali berulah dan berusaha merebut senjata yang mengawalnya.

Akhirnya polisi melakukan tindakan tegas terukur dengan melumpuhkannya. 

Lima orang DPO diimbau serahkan diri

Riko menambahkan, pihaknya kini masih memburu 5 orang rekan KMS.

Sebanyak 3 di antaranya sudah diidentifikasi, masing-masing bernama Ameng (45), warga Percut Sei Tuan; Endang (35), warga Deli Serdang dan; Hatta (30), anak dari tersangka NN. 

Ketiga tersangka yang identitasnya sudah diketahui itu bersama KMS ikut mengejar dan mengepung polisi. 

"Kami ingatkan betul, segera menyerahkan diri kepada kami. Pasti kami kejar dan akan lakukan tindakan tegas," katanya.

Dijelaskannya, motif tersangka NN menyuruh KMS dan rekan-rekannya adalah untuk meneror dan mengambil KD dan IRV untuk dibawa bertemu dengan NN untuk menyelesaikan masalah bisnis.

"Terkait dengan uang dan usaha bersama. Dan saudari NN ini tersangka kasus penipuan dan sampai sekarang tidak kooperatif, makanya kita tahan," katanya. 

Mengaku Pecatan Brimob

Riko mengatakan, tersangka KMS mengaku mantan anggota Brimob yang dipecat.

Namun tidak jelas Brimob dari daerah mana.

"Ya, nggak tahu. Pengakuanya seperti itu. Cuma lihat sendiri, layak tidak menjadi anggota Brimob.

Pengakuannya pecatan anggota Brimob, 21 tahun yang lalu. Entah benar atau enggak, kita sedang cek.

Informasinya melawan komandan kompinya kemudian deserse, diberhentikan dengan tidak hormat," katanya. 

Diberitakan sebelumnya, kehebohan terjadi di sebuah tempat pencucian mobil (doorsmeer) di Jalan Gagak Hitam/Ringroad Medan pada Selasa (27/10/2020) siang.

Di tempat tersebut, seorang anggota polisi tertembak oleh seseorang yang melarikan diri menggunakan mobil. 

Seorang saksi mata, Faisal mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB.

Saat itu diri, pengemudi ojek online yang sedang membawa penumpang, mendengar suara tembakan di lokasi berjarak 10 meter.

"Begitu mendengar tembakan pertama saya lari ke sini," katanya ketika ditemui di lokasi pada Selasa sore.

Saat kejadian, di tempat tersebut terdapat 4 orang, 2 orang di antaranya sedang berkelahi.

Tak lama kemudian dia mendengar 2 kali tembakan.

Dia tak sempat merekam video karena seseorang yang ada di dalam mobil Avanza hitam yang terparkir di pinggir jalan melarangnya. 

"Jadi ada orang dari dalam mobil teriak, melarang jangan merekam. Tak nampak mukanya karena hanya buka jendelanya sedikit saja terus ditutup," katanya. 

Dijelaskannya, usai terjadi penembakan, pelaku langsung berlari keluar dan masuk ke mobil Avanza hitam yang menunggunya di pinggir jalan, lalu melarikan diri.

"Hanya satu aja yang lari terus masuk mobil. Habis itu ramai lah di sini orang melihat," katanya. 

Kapolsek Medan Barat Kompol Afdhal ketika ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Medan membenarkan bahwa anggotanya menjadi korban penembakan dan sedang dalam perawatan.

Dia tidak merinci bagaimana luka yang dialami korban.

"Iya benar. Itu anggota saya, Aiptu Robin. Tapi lokasi kejadian kan di (wilayah Polsek) Sunggal, bukan (Polsek Medan) Barat. Jadi nanti humas saja yang menjelaskan," katanya. 

Afdhal juga mengaku belum mengetahui korban tertembak karena kasus apa.

"Itu belum. Tadi baru wawancara sebentar. Ini masih dirawat. Pelakunya satu orang sudah diamankan," ungkapnya. 

Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Medan, Kompol Martuasah Tobing menjelaskan, pihaknya bersama Polsek Medan Barat, Polsek Percut Sei Tuan dan Polsek Sunggal, sedang mengejar pelaku.

"Iya benar. Kita sedang melakukan pengejaran. Informasi yang saya dapat, korban mendapat satu tembakan," katanya.

Artikel ini telah tayang di  https://medan.kompas.com/read/2020/11/04/10453611/pria-yang-tembak-polisi-mengaku-serahkan-diri-lalu-ditembak-dengan-mata

Berita Terkini