TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Warga yang menemukan bongkahan batu meteor diimbau untuk tidak mengklaim sebagai pemiliknya.
Institut Teknologi Sumatera (Itera) menyarankan warga untuk menyerahkan batu meteor itu ke lembaga riset untuk diteliti.
Itera juga melarang warga mengonsumsi air rendaman batu meteor tersebut.
Sebongkah batu yang diyakini sebagai benda luar angkasa atau serpihan batu meteor ditemukan di Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah, Kamis (28/1/2021) malam.
• Geger Batu Diduga Meteor Timpa Rumah Warga Punggur Lampung Tengah
• Itera Pastikan Batu di Lampung Tengah adalah Pecahan Meteorit
Sejumlah peneliti Itera datang untuk mengidentifikasi benda tersebut.
Hasilnya, dipastikan bongkahan batu itu merupakan pecahan atau serpihan batu meteor.
Hingga kini, batu tersebut masih berada di rumah warga.
Terkait hal itu, peneliti observatorium astronomi dari Itera Lampung Robbiatul Muztaba menyarankan agar warga tidak serta-merta mengklaim sebagai pemilik batu tersebut.
Meskipun benda asing itu jatuh di sekitar halaman rumah mereka, Muztaba meminta batu meteor itu diserahkan kepada lembaga penelitian benda-benda luar angkasa.
• Meteor Jatuh di Lampung Tengah, Ada Kilatan Cahaya di Langit dan Dentuman Mirip Ban Pecah
• Batu Meteor yang Jatuh di Lampung Tengah Direndam Air, Peneliti Itera: Jangan Diminum!
"Serahkan ke lembaga penelitian. Karena ini supaya bisa diteliti lebih lanjut dan juga untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan," kata Muztaba, Sabtu (30/1/2021).
Muztaba dan beberapa rekannya sudah meneliti dari sampel batu tersebut.
Menurutnya, jika dilihat dari ciri fisik bagian luar batu, dipastikan itu serpihan batu meteor.
Terlebih lagi, lanjut Muztaba, dari sisi luar batu tersebut tampak seperti adanya bekas gesekan dengan atmosfer sebelum akhirnya jatuh ke permukaan bumi.
Untuk itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan membawa batu tersebut ke laboratorium penelitian.
Sayangnya, warga tidak mengizinkan pihak Itera untuk membawa batu tersebut.