Bandar Lampung
Batu Meteor yang Jatuh di Lampung Tengah Direndam Air, Peneliti Itera: Jangan Diminum!
Suara dentuman keras di Tanggamus diduga merupakan fenomena meteor jatuh seperti halnya yang terjadi di Punggur, Lampung Tengah.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID – Batu meteor yang jatuh di Punggur Lampung Tengah hingga menimbulkan suara dentuman keras menghebogkan warga Lampung.
Suara dentuman keras yang terdengar di Tanggamus diduga merupakan fenomena meteor jatuh seperti halnya yang terjadi di Punggur, Lampung Tengah.
Jika di Punggur ditemukan batu meteor menghantam rumah warga, di Tanggamus belum ada laporan lokasi jatuhnya meteor.
Suara dentuman keras yang didengar warga Tanggamus dan warga Lampung Tengah juga memiliki kesamaan waktu, yakni Kamis 28 Januari 2021 sekitar pukul 22.00 WIB.
• Warga Tanggamus Lampung Dikagetkan Suara Dentuman Keras hingga Radius Puluhan Kilometer
• Geger Batu Diduga Meteor Timpa Rumah Warga Punggur Lampung Tengah
Dentuman keras di Tanggamus tersebut bahkan terdengar hingga radius puluhan kilometer.
Peneliti Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung meminta warga tidak menyalahgunakan batu meteorit yang ditemukan di Lampung Tengah.
Batu tersebut menghantam rumah warga di Dusun 5 Astomulyo, Desa Mulyodadi, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB.
Dosen Teknik Geologi Itera Lampung, Danni Gathot Harbowo mengatakan, diharapkan warga tidak menyalahgunakan batu tersebut, termasuk mengonsumsi air rendaman batu.
Menurut Gathot, saat dia dan rekannya, Robiatul Muztaba (peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung) mendatangi lokasi, kondisi batu disimpan di dalam akuarium dan direndam air.
“Jangan menyalahgunakan, termasuk mengonsumsi air rendaman batu. Sebab dikhawatirkan masih adanya unsur-unsur radioaktif dari meteorit,” kata Gathot melalui keterangan tertulis, Jumat (29/1/2021) malam.
Gathot menyebutkan, dikhawatirkan masih ada unsur-unsur asing yang terkandung pada meteorit tersebut yang terkena panas dan tekanan saat bergesekan dengan atmosfer.
“Dikhawatirkan me-radioaktifkan beberapa unsur. Untuk itu kami akan teliti lebih lanjut,” kata Gathot.
Gathot mengatakan, penemuan meteorit tersebut merupakan fenomena langka dan menjadi kesempatan Itera Lampung untuk melakukan penelitian lebih mendalam.
“Kami sudah membawa sampel batunya, untuk diuji di laboratorium, semoga hasil kami bisa lebih cepat, dan bisa dijelaskan detail. Hasil analisis laboratorium akan kami sampaikan,” kata Gathot.
Warga dengar suara dentuman