Makna Palapa Ring
Nama Palapa Ring diambil dari sumpah terkenal yang diucapkan oleh Mahapatih Gadjah Mada dari Kerajaan Majapahit di tahun 1336 M.
Sumpah itu diucapkan sebagai tekad untuk dapat menyatukan Nusantara.
Tekad itu lah yang dibawa di balik implementasi nama proyek Palapa Rng.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi Kominfo ketika itu, Anang Latif.
"Kita menggunakan istilah Palapa Ring karena sumpahnya Patih Gajah Mada yang mencoba menyatukan Indonesia. Konsep ini lah juga yang sebenarnya (diwujudkan) melalui jaringan-jaringan serat optik," kata Anang, seperti diberitakan Kompas.com, 14 November 2019.
Diresmikan Presiden Tol Langit atau Palapa Ring telah diresmikan oleh Presiden pada 14 Oktober 2019 di Istana Negara.
Proyek ini merupakan upaya untuk mengurangi bahkan meniadakan kesenjangan kualitas jaringan internet yang masih terjadi antar wilayah di Indonesia.
Palapa Ring merupakan proyek lama, idenya sudah ada sejak 2005, kemudian mandeg di tahun 2007.
Proyek kembali dikerjakan dan pada Agustus 2019 ketiga paketnya: Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur selesai digarap.
Setidaknya, ada 57 kabupaten/kota terpencil di Indonesia yang dibangun serat optik dalam proyek digital ini.
Dari barat ke timur, total ada 36.000 km serat optik yang dibangun (terdiri dari kabel darat dan kabel laut) itu diharapkan dapat menghubungkan 514 kabupaten/kota yang ada di Indonesia.
Terdiri dari 3 paket Masing-masing paket dalam proyek tol langit ini meliputi sejumlah daerah.
Untuk paket Palapa Ring Barat mencakup Kabupaten Lingga, Kepulauan Meranti, Kabupaten Bengkalis, Kepulauan Anambas, dan Natuna.
Paket Tengah meliputi 17 kabupaten/kota yang ada di Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.
Terakhir, Paket Timur, juga mencakup 17 wilayah kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Baca juga: Apa Itu Tempo, Pengertian dan Tanda Dasar Tempo dalam Musik
Baca juga: Apa Itu Paru-paru Basah, Penyebab dan Gejalanya
Itulah penjelasan mengenai apa itu tol langit. ( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )