TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN – Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan melalui satgas penanggulangan Covid-19 tetap menekankan kepada masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.
Meski saat ini, status pandemi Covid-19 sudah turun menjadi zona kuning.
Dari data surveillance Dinas Kesehatan Lampung Selatan, sejak Maret 2020 lalu hingga saat ini tercatat ada 757 pasien positif Covid-19.
Dimana sebagian besar kini telah sembuh.
Baca juga: Mbah Surip, Pegiat String Art Asal Lampung Ajari Penyandang Disabilitas hingga Anak Yatim
Baca juga: Anggota DPRD Lampung Budi Yuhanda Beri Edukasi Lewat Konten YouTube
Satu diantaranya yang sempat menjadi pasien positif Covid-19 dan menjalani isolasi di rumah sakit yakni kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Lampung Selatan, Qorinilwan.
Kepada Tribunlampung.co.id, dirinya berbagi cerita dan pengalaman harus menjalankan isolasi di rumah sakit RSUD Bob Bazar.
Menurutnya, gejala awal dirasakanya pada 25 Januari lalu Ia merasakan sedikit demam yang disertai batuk dan pilek.
Saat itu dirinya sempat memeriksakan diri ke dokter pratik.
“Saya diberi obat, lalu dianjurkan untuk istirahat. Saya juga diberi pengantar dokter untuk 3 hari,” ujar Qorinilwan Jumat (5/3/2021).
Selama 3 hari beristirahat di rumah, dirinya melakukan olahraga ringan dan banyak istirahat sembari meminum obat.
Baca juga: Puluhan Pejabat Pemkab Lampung Selatan Divaksin Covid-19
Baca juga: Berhasil Menangkan Lelang, Tim Dinas PUPR Lampung Selatan Dapat Fee 1 Persen
Namun setelah obat habis, demam dan batu pilek belumlah menurun.
Karena kondisi demam yang tidak juga turun, lanjut Qorinilwan, dirinya memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ke Dinas Kesehatan pada 29 Januari.
Dirinya lalu dinyatakan positif covid-19.
“Istri pun melakukan rapid anti gen dengan hasil reaktif. Saya dan istri dianjurkan untuk isolasi mandiri di rumah,” ujar Qorinilwan.
Menurut pria yang mengambil gelar master (S2) di Belanda ini, gejala yang dirasakannya menurunnya nafsu makan.