TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang ayah tewas diduga dibunuh anak kandung di Wisconsin, Amerika Serikat.
Kemudian untuk menyembunyikan bukti, tubuh ayah dimutilasi anak kandung lalu beberapa di antaranya dibuang ke hutan.
Chandler Halderson dituduh atas dugaan pembunuhan berencana terhadap ayah kandungnya sendiri, Bart Harlderson (50).
Bukan itu saja, dilansir dari Fox News, Sabtu (17/7/2021), pria 23 tahun itu juga menghadapi tuduhan tambahan terkait dengan kasusnya.
Hal itu karena sebelum dituduh atas kasus pembunuhan berencana, Chandler lebih dulu ditangkap atas dugaan pemberian keterangan palsu terkait kasus hilangnya kedua orangtuanya, Bart dan Krista Halderson kepada pihak berwajib.
Baca juga: Polisi Ditabrak Mobil Pajero yang Terobos Razia PPKM: Kalau Kata Gue Maju, Ya Maju
Alih-alih hilang seperti yang dilaporkannya, Bart diduga telah ditembak dan dimutilasi oleh sang anak agar jenazahnya bisa disembunyikan.
Sementara ibunya, Krista Halderson diketahui masih dinyatakan hilang hingga saat ini.
Kecurigaan ayah tewas diduga dibunuh anak kandung itu muncul usai pihak kepolisian berhasil menemukan jenazah korban di kota Cottage Grove.
Sementara sisa tubuh lainnya ditemukan di dekat Old Hwy 60, sepanjang Sungai Wisconsin dekat Kota Roxburry.
Berdasarkan hasil otopsi ditemukan bahwa Bart Halderson mengalami kekerasan termasuk luka tembak.
Baca juga: 3 Penumpang Mobil Panther Tewas, Gagal Menyalip Tabrakan dengan Truk Tronton
Dikutip dari WMTV Senin, (19/7/2021), polisi berhasil menemukan senjata api di rumah pihak tertuduh, yang menurut penyidik, Chandler dapatkan dari temannya.
Seorang saksi pun diduga melihat orang yang mirip dengan Chandler Halderson di lokasi kejadian pada (3/7/2021) lalu.
Menurut keterangan saksi, dua hari sebelum Bart dan Krista Halderson dilaporkan hilang, pria asal Wisconsin itu pergi ke lokasi jenazah ayahnya ditemukan.
Di sana Chandler bertanya apakah dirinya bisa menggunakan kolam renang rumah yang berada tak jauh dari lokasi pembuangan jenazah.
Usai diizinkan, pria 23 tahun itu kemudian pergi selama 1-1,5 jam dan kembali dalam keadaan tak basah.
Namun, sang wanita pemilik kolam itu menyadari penutup kolamnya belum dibuka sama sekali.
Tak lama kemudian, wanita itu bersama pasangannya menuju gudang dekat jenazah ditemukan dan melihat mobil Chandler terparkir di area tersebut dalam keadaan pintu bagasi terbuka.
Saksi itu pun sempat melihat Chandler menghilang di area hutan, tempat jenazah Bart Halderson akhirnya ditemukan pihak kepolisian.
Kecurigaan semakin bertambah saat melihat burung gagak berputar di sekitar hutan yang menurutnya tak biasa.
Bukan itu saja, saat tertuduh diintrogasi usai ditangkap, jawabannya pun tak konsisten.
Sebelumnya, Chandler melaporkan kedua orangtuanya hilang dari liburan mereka di White Lake, Langlade County bersama pasangan tak dikenal kepada pihak berwajib pada (7/7/2021).
Namun saat dilakukan pencarian, pihak kepolisian tak menemukan jejak mereka.
"Halderson melaporkan bahwa orangtuanya, Krista dan Bart Halderson, dijemput oleh seorang kenalan tak dikenal pada dini hari 1 Juli 2021, untuk melakukan perjalanan ke White Lake, Wisconsin," kata pihak berwajib.
"Dia juga melaporkan bahwa ibunya Krista, telah mengiriminya pesan teks pada 4 Juli 2021, menyatakan bahwa mereka telah tiba dan berada di White Lake, dan berencana menghadiri parade hari itu."
"Tapi hasil investigasi mengungkapkan bahwa tidak ada parade dan bahwa Krista juga Bart Halderson tidak pergi ke White Lake."
Selain itu, Chandler juga mengatakan kepada seorang wanita bahwa sebelum pergi, kedua orangtuanya membawa serta uang tunai dan alkohol.
Sayangnya saat ditelusuri lebih dalam, hal tersebut bertentangan dengan kepribadian pasangan tersebut.
Saksi lainnya yang berhasil dimintai keterangan pun mengatakan bahwa banyak hal mencurigakan dari rumah Chandler usai pasangan itu dilaporkan hilang.
Di antaranya jendela kecil di garasi terbuka, padahal sebelumnya tidak pernah demikian.
Kemudian, ada selotip yang menutupi ventilasi udara, juga pertanyaan Chandler kepada tentangga mengenai apakah kamera tetangganya itu bisa merekam dirinya saat mengemudi.
Dilansir dari WISC TV, Kamis (15/7/2021), Halderson juga dilaporkan membuat beberapa komentar yang tidak diminta menjelang akhir introgasi dengan penegak hukum usai penangkapannya,
Menurut Detektif Hendrickson dari kantor kepolisian Dane County, Halderson sempat mengatakan bahwa pihak kepolisian tak tahu keseluruhan ceritanya.
“Anda tidak tahu keseluruhan ceritanya,” ungkap Hendrickson mengingat perkataan Halderson.
Bahkan saat ditanya apakah dia ingin bunuh diri, Halderson menjawab bahwa dirinya tidak merasa menyesal dengan apa yang telah dilakukannya, meskipun kejahatannya belum terbukti.
Alhasil, kecurigaan pihak kepolisian bahwa Chandler telah melakukan kejahatan kepada orangtuanya pun semakin menguat .
Meski begitu, belum diketahui motif di balik kejadian ayah tewas diduga dibunuh anak kandung itu.
Akibat perbuatannya, Komisaris Pengadilan Wilayah Dane Brian Asmus menahan Chandler dan menetapkan denda sebesar $ 1 juta atau senilai dengan Rp 14,5 miliar sebagai jaminan untuk hadir di persidangan.
Denda itu ditetapkan atas dasar kejahatan Chandler yang semakin menumpuk.
Terlebih, pihak pengadilan juga menyadari bahwa pihak tertuduh kemungkinan tak ingin datang ke persidangan karena alibinya berhasil diungkap oleh kepolisian.
"Pihak tertuduh telah mengambil langkah-langkah untuk menghancurkan dan menyembunyikan barang bukti, termasuk sisa-sisa tubuh yang dimutilasi," kata jaksa Andrea Raymond.
"Karena langkah besarnya dalam menyembunyikan kejahatan serta kebohongannya telah diungkap polisi, ada kekhawatiran besar tentang kesediaannya untuk datang ke pengadilan."
Namun, kuasa hukum Chandler Halderson, Catherine Dorl tak sepakat dengan uang jaminan tersebut.
Pasalnya, Chandler dianggap bukanlah orang yang tega melakukan pembunuhan keji tersebut.
Terlebih, ia merupakan pria yang aktif dalam kegiatan positif seperti kepramukaan dan keagamaan serta tak memiliki catatan kriminal sebelumnya.
Hal tersebut, membuat Dorl meminta pihak pengadilan untuk tetap menetapkan denda di angka $10.000 atau senilai Rp 145 juta jika Chandler Halderson tak hadir dalam proses persidangan. ( Tribunlampung.co.id / Virginia Swastika )
Baca berita luar negeri lainnya