Berita Terkini Artis

Kasus Dugaan Penipuan CPNS Anak Nia Daniaty, Yakinkan Korban dengan Pelantikan Secara Daring

Editor: Hanif Mustafa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Kasus dugaan penipuan rekrutmen CPNS yang menyerat nama anak Nia Daniaty, Olivia Nathania makin memanas.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kasus dugaan penipuan rekrutmen CPNS yang menyerat nama anak Nia Daniaty, Olivia Nathania makin memanas.

Korban menyebutkan dugaan penipuan  yang dilakukan oleh Olivia Nathania terbilang sangat rapi.

Penipuan ini pun turut mencatut nama Gubernur DKI Jakarta sehingga para korban makin percaya.

Menurut pengakuan korban, sebelum mengikuti proses pelantikan, mereka diberikan link Zoom dengan modus pelantikan virtual.

Dalam pelantikan virtual bodong itu terdapat 100 peserta yang mengikuti acara itu.

Baca juga: Anak Nia Daniaty, Olivia Nathania Bantah Gelapkan Dana 225 Orang hingga Rp 9,7 M

Seorang korban bernama Jadit, mengaku sempat menerima link zoom dari Oli terkait pelantikan CPNS yang dijanjikan.

Jadi tertarik mengikuti rekrutmen jalur prestasi untuk jabatan PNS di Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta yang diketahui bodong.

Jadit bercerita, ada 100 CPNS yang dilantik secara virtual dalam link zoom yang diberikan oleh Oli.

Namun, anehnya rangkaian proses hanya berlangsung 3-5 Menit.

"Pelantikan itu berlangsung 8 April 2021. Oli berkilah pelantikan dilakukan secara virtual karena pandemi Covid-19. Peserta pun hanya mengikuti sesi zoom meeting selama 3 menit," kata Jadit di Polda Metro Jaya, Jumat (1/10/2021).

Dalam pelantikan virtual bodong itu, terdapat gambar audiovisual Anies mengucapkan selamat kepada para CPNS.

Baca juga: Anak Nia Daniaty Bantah Lakukan Penipuan, Olivia Nathania Sebut Pelapor Rekrut Korban

Namun, korban tak sedikitpun menaruh curiga perihal apakah Anies memang melantiknya atau hanya video mirorring yang diberikan host agar seolah-olah Gubernur DKI Jakarta itu benar melantik korban.

"Iya jadi seolah-olah tengah dilantik. Saya enggak tahu itu hanya rekaman atau asli. Tapi saya dapat link zoomnya dan bersama 100 peserta lainnya," tutur Jadit.

Jadit menuturkan, pelantikan CPNS itu seolah-olah dihadirkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Ada pembukaan hingga menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya yang diikuti para peserta.

"Seremonial dimulai muncul gambar Anies Baswedan yang seolah-olah sedang melantik. Ada pembukaan, lagu kebangsaan dan sesi doa," katanya.

Adapun link zoom pelantikan CPNS yang diketahui bodong itu sebagai berikut:

Dani Pradhana is inviting you to a scheduled Zoom meeting.

Topic: CPNS PRESTASI

Time: Apr 8, 2021

Join Zoom Meeting

https://us04web.zoom.us/j/79228588442?pwd=UzVaVE5zSFlUelZNd1BKRU1xemNEUT09

Meeting ID: 792 2858 8442

Passcod e: cpns123.

Kuasa hukum korban Odie Hudiyanto mengatakan, seluruh bukti sudah diberikan kepenyidik dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) hari ini. Pemeriksaan kedua itu berlangsung selama enam jam dan lima saksi dihadirkan sebagai korban penipuan rekrutmen CPNS bodong.

Oli Syok

Putri Nia Daniaty, Olivia Nathania buka suara soal dugaan penipuan berkedok penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS.

Belakangan nama penyanyi senior Nia Daniaty jadi sorotan setelah sang putri diduga melakukan penipuan.

Setelah lama diam, akhirnya Olivia didampingi sang kuasa hukum, Susanti Agustina muncul ke publik.

Dalam kesempatan itu, Olivia mengaku syok dituding melakukan penipuan hingga penggelapan uang.

Hal ini disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Kamis (30/9/2021).

Pun, putri Nia Daniaty merasa terganggu dengan pemberitaan yang menurutnya tidak benar.

"Tanggapannya ya cukup syok, cukup kaget yang pasti, sama yang pastinya terganggu ya," ujar Olivia.

Lantas Olivia mengungkap status dari sosok yang mengaku sebagai korban sekaligus guru SMA-nya, Agustine.

Ia menjelaskan Agustine dalam kasus ini sebenarnya bukanlah korban seperti yang disampaikan sebelumnya.

"Ibu Agustine ini sebenarnya bukan korban, melainkan dia yang merekrut orang-orang tersebut," kata Olivia.

"Karena saya tidak pernah bertemu langsung dengan orang-orang yang dia sebutkan begitu."

"Tidak pernah berhadapan langsung dengan 225 orang dan membujuk 16 orang keluarga Agustine," tuturnya.

Susanti menambahkan, kliennya juga dituding melakukan pemalsuan terkait berkas pengangkatan CPNS.

Selain itu, ia menerangkan Olivia tidak pernah membujuk orang-orang yang kini mengaku sebagai korban.

"Sebenarnya Ibu Agustine ini dia yang mempresentasikan kepada keluarga dan 225 orang," terang Susanti.

"Sehingga terbujuk rayulah mereka itu, untuk masuk menjadi calon PNS."

"Dengan iming-iming akan lulus CPNS, padahal Oli tidak pernah menjamin untuk lulus," tambahnya.

Lanjut, Olivia menegaskan selama ini hanya membuka bimbingan belajar (bimbel) untuk tes penerimaan CPNS.

Ia mengatakan, untuk masuk ke bimbel miliknya, para murid akan dipatok dengan tarif Rp 25 juta.

Putri Nia Daniaty ini juga mengakui menerima keuntungan dari situ dan menurutnya masih wajar.

Tak sampai di situ, Olivia juga siap menunjukkan lokasi serta pengajar dari bimbel CPNS tersebut.

"Tetapi perlu saya luruskan di sini, saya menyelenggarakan les untuk masuk CPNS," jelas Olivia.

"Memang saya terima uang dari situ senilai Rp 25 juta per orang."

"Dengan nilai Rp 25 juta itu, untuk pengajar, sewa tempat, dan lain-lain," imbuhnya.

Kronologi Dugaan Penipuan Berkedok CPNS Versi Guru SMA Olivia

Agustine menjelaskan setelah tidak lama berkomunikasi, pada 2019 akhir ia dihubungi oleh putri Nia Daniaty.

Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di YouTube KH Infotainment, Minggu (26/9/2021).

Dalam komunikasi itu, Olivia mengaku bisa memasukkan orang untuk jadi CPNS.

"Setelah itu di tahun 2020 dia menawarkan ada CPNS prestasi pengganti."

"Menggantikan orang yang meninggal karena Covid, sakit dan sebagainya," ungkap Agustine.

Saat memberikan penawaran tersebut, Olivia mematok tarif berkisar antara Rp 25 juta hingga Rp 30 juta.

"Itu awal-awal nominalnya adalah antara Rp 25 juta sampai Rp 30 juta."

"Akhirnya saya membawa keluarga saya sendiri jumlahnya kurang lebih 16 orang," lanjutnya.

Kuasa hukum korban, Odie Hudiyanto menjelaskan tindak dugaan penipuan dijalankan sangat sistematis.

"Setelah uang diserahkan pada Oli, maka Oli itu memberikan SK pengangkatan CPNS," tandas Odie.

"Lengkap dengan NIP dan TMT artinya tanggal mulai melakukan pekerjaan."

"Di situ jelas disebutkan golongannya, jabatan, termasuk di bagian apa," ucapnya.

Olivia juga dinilai berani menggunakan tanda tangan kepala BKN disertai Kop surat.

Odie juga menerangkan saat para korban dikumpulkan untuk menerima SK pengangkatan CPNS.

Putri Nia Daniaty disebut menggelar acara penyerahan SK bukan di gedung BKN atau instansi terkait.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

Berita Terkini