Luasan yang terdampak akibat serangan tikus ini tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Pringsewu.
Namun, wilayah terdampak paling luas adalah Kecamatan Gadingrejo.
"Dari 40 hektare itu, masih dapat menghasilkan padi rata-rata 2,5 ton per hektarenya," kata Dwiyanto.
Padahal, lanjut Dwiyanto, produksi padi ideal minimal 5 ton per hektare.
Serangan tikus tersebut mengakibatkan hilangnya potensi panen 100 ton padi.
Itu baru dari serangan hama tikus.
Belum hama lainnya seperti wereng.
( Tribunlampung.co.id / Robertus Didik Budiawan )