Bandar Lampung

Ratusan Warga Lampung Kena DBD, Puncak Kasus Diperkirakan Februari

Editor: Reny Fitriani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Ratusan warga Lampung kena DBD, puncak kasus diperkirakan Februari.

Sementara, pada tahun 2020 tercatat ada 228 kasus tanpa kematian.

Sementara sejak 1-23 Januari 2022 telah terjadi 34 kasus DBD. Dari 34 kasus ini, dua meninggal dunia.

"Dua pasien meninggal itu merupakan anak-anak, masing-masing berumur 11 tahun dan 12 tahun. Mereka merupakan warga Menggala," tutur, Selasa (25/1/2022).

Fathoni menuturkan, dua pasien anak-anak itu sempat mendapat perawatan di ruang ICU RSUD Menggala selama dua hari. Saat tiba di RSUD Menggala, kondisi dua pasien tersebut sudah mengkhawatirkan.

"Sehingga langsung masuk ICU. Satu pasien berinisial I ketika datang ke RSUD trombositnya sudah 6000. Sementara satu pasien lagi berinisial K trombositnya 13 ribu," kata Fathoni.

Dalam kondisi normal, Fathoni mengatakan, trombosit mesti mencapai 150 ribu.

"Kami sudah dapat konfirmasi dari RSUD, dua pasien itu ketika datang kondisinya sudah DSS (Dengue Shock Syndrome). Trombositnya sudah kurang dari 150 ribu," tutur Fathoni.

Tanam Serai

Wakil Bupati Pringsewu Fauzi menuturkan, sudah dua warga meninggal akibat DBD.

Tahun lalu ada 254 warga Pringsewu yang terserang DBD. Jumlah kasus DBD terbanyak ditemukan di Kecamatan Gadingrejo.

Atas kondisi itu, Fauzi mengajak seluruh masyarakat di Bumi Jejama Secancanan mengantisipasi DBD.

Diantaranya dengan melakukan gerakan bersama pemberantasan sarang nyamuk.

Menurut Fauzi, di Kabupaten Pringsewu ini terdapat sepuluh desa atau pekon yang tidak ada kasus DBD selama dua tahun berturut-turut.

Ia mengungkapkan bahwa 10 desa ini rata-rata penduduknya memiliki kebiasaan menanam tanaman serai di depan rumah.

Kasi Penanganan Penyakit Menular Dinkes Lampung Utara Muhammad Yusuf menjelaskan, 38 kasus DBD tersebar di Kecamatan Kotabumi, Kotabumi Selatan, Sungkai Tengah, dan Abung Tengah.

Halaman
1234

Berita Terkini