TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) telah diberhentikan oleh Pemprov Lampung melalui Disdikbud termasuk Pemkot Bandar Lampung.
Sekretaris Disdikbud Lampung Tommy Efra Handarta kepada awak media, Jumat (4/2/2022) mengatakan bahwa kemarin Kadisdikbud Sulpakar mengeluarkan surat edaran untuk penghentian PTM.
Hal tersebut tertuang dalam Nomor 800/328/V.01/DP.2/2022 tentang penghentian sementara PTM terbatas SMA/SMK dan SLB di Bandar Lampung.
Semua siswa jenjang SMA/SMK hingga SLB berdasarkan kewenangan dari Pemerintah Lampung bahwa untuk sementara harus belajar dari rumah (BDR) atau daring.
"Dari 4-17 Februari mendatang siswa harus belajar dari rumah," kata Tommy.
Kemudian setelah dua pekan ke depan apabila ada ditemukan lagi siswa yang positif Covid-19, maka Disdikbud Lampung akan memperpanjang masa BDR tersebut.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah siswa dan guru di SMA Negeri 1 dan Sekolah Menengah Teknologi Industri (SMTI) Kota Bandar Lampung, terpapar Covid-19.
Merespons kondisi tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung serta Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana memutuskan kembali menerapkan pembelajaran daring bagi siswa SD hingga SMA sederajat di Bandar Lampung.
Pembelajaran daring berlangsung mulai Jumat (4/2/2022) ini.
Untuk diketahui, di SMAN 1 Bandar Lampung, terdapat 3 siswa dan 1 guru yang terpapar Covid-19.
Baca juga: Juru Parkir di Bandar Lampung Berjibaku dengan Pelaku Curanmor, Pelaku Kabur Setelah Acungkan Senpi
Sementara di SMTI Kota Bandar Lampung ada 5 siswa dan 1 pegawai tenaga pendidik yang positif Covid-19.
Adapun jarak SMAN 1 dan SMTI sendiri sangat berdekatan di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Bandar Lampung. Kasus Covid pertama kali ditemukan di SMTI Kota Bandar Lampung.
Pihak sekolah pun langsung meliburkan pembelajaran tatap muka (PTM) sampai hari Minggu.
Setelah penemuan kasus Covid di SMTI, Satgas Covid Kota Bandar Lampung bersama Dinas Kesehatan setempat melakukan pengambilan sampel antigen secara acak kepada 95 orang baik siswa dan guru di SMAN 1.
Hasilnya, ada 3 siswa dan 1 guru reaktif terpapar Covid-19.