TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG SELATAN - Media diminta memberikan informasi tentang aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) yang benar agar tidak membuat warga takut.
Seperti halnya yang dirasakan oleh salah seorang nakhoda kapal yang juga sering mengamati kondisi Gunung Anak Krakatau dari Pulau Sebesi bernama Chandra.
Menurutnya, beberapa media justru hanya mementingkan rating semata sehingga membuat judul yang malah membuat warga takut.
"Kalau warga yang tinggal di pulau sekitaran Gunung Anak Krakatau masih melakukan aktivitas seperti biasa. Warga mencari ikan, bertani, mengambil kelapa. Warga juga masih tinggak di rumahnya masing-masing," kata Chandra, pada Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Gempa di Barat Daya Lampung Selatan Tidak Berpengaruh pada Aktivitas Gunung Anak Krakatau
Chandra mengatakan pemberitaan dari luar yang membuat warga takut.
"Terkadang pemberitaan di media sosial atau televisi yang membuat warga merasa takut, dengan judul-judul yang membuat orang agar terpancing untuk membaca. Mereka tidak sadar, kalau itu bisa membuat warga khawatir. Mungkin warga yang tinggal di pulau sekitaran Gunung Anak Krakatau sudah merasa terbiasa, tapi keluarga-keluarganya yang lain. Yang memiliki keluarga di luar pulau. Pasti mereka merasa khawatir dengan kondisi keluarganya di sana," katanya.
Menurutnya beberapa pemberitaan yang ada di media sosial itu, sering mengait-ngaitkan aktivitas Gunung Anak Krakatu dengan gempa yang terjadi di Banten.
"Kayak gempa waktu itu di perairan Banten pukul 17.12 wib. Pada nyalahin ini gara-gara aktivitas gunung anak krakatau. Gempa yang ada di banten jangan dikait-kaitim dengan aktivitas gunung anak krakatau saat ini," katanya.
"Jangan nyalahin Gunung Anak Krakatau. Nanti kalau disalahin Gunung Anak Krakatau itu bisa marah. Namanya alam ini kan bisa berubah-ubah. Jangan kayak gitu lah," ujarnya.
Chandra mengatakan waktu itu sudah ada statement dari BMKG soal gempa di Banten tidak ada hubungannya dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau saat ini.
"Kalau mau informasi soal Gunung Anak Krakatau bisa menghubungi Pak Andi Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau. Atau bisa datang dan lihat langsung ke kantornya di Argopancuran," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )