Menteri Agama Yaqut Bela KSAD Jenderal Dudung: 'Clear, Pernyataan Pak Dudung Tak Menista Agama'

Editor: Andi Asmadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menag Yaqut Cholil Qoumas (kiri) bersama sahabatnya, Thomas Azis Riska, menghadiri pengukuhan PBNU di Kaltim, belum lama ini. Menag Yaqut menegaskan, pernyataan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman soal berdoa dalam bahasa Indonesia, tak mesti bahasa Arab, karena Tuhan bukan orang Arab, adalah celar dan tidak perlu diributkan karena itu bukan penistaan agama.

"Jadi saya sering kultum. Saya sering menyampaikan, kalau belajar, mempelajari agama itu jangan terlalu mendalam kalau tidak ada ustadnya, tidak ada kiainya, tidak ada gurunya," tutur Dudung.

Ia menyayangkan kalimatnya (di sebuah video, red) dipotong menjadi kalau belajar agama jangan terlalu mendalam. "Makanya kalau saya sampaikan kebenaran sekalipun itu jadi persoalan," imbuhnya.

Mantan Pangkostrad ini menilai, ada kelompok-kelompok yang memiliki agenda tersendiri atas kedaulatan negeri. Mereka menggiring opini agar pernyataannya selalu salah di mata masyarakat. KSAD memandang pihak-pihak yang dimaksud berlindung dibalik alasan agama.

"Kalimat sejelek apapun kalau bungkusannya agama tidak jadi soal. Ada caci maki dan segala macam, ini yang kita waspada sebab ini membudaya," jelas dia.

Jenderal Dudung bertutur bahwa benar apa yang dikatakan Bung Karno 'perjuangan kalian akan lebih sulit melawan bangsamu sendiri'.

"Bangsa ini besar 17 ribu pulau, yang satu daratan Uni Soviet aja bubar," tuturnya.(*)

Berita Terkini