Baca tanpa iklan
Berdasarkan pengakuannya, Surya Wandana melakukan pemerasan atas inisiatifnya sendiri dengan membawa-bawa institusi militer, polisi dan dishub.
Saat ini preman itu pun telah diserahkan ke Polsek Medan Kota untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
"Kemudian kami tanya itu atas inisiatif sendiri supaya mendapat uang. Itu diserahkan kepada polsek untuk ditindaklanjuti," katanya.
Seusai ditangkap, pelaku kemudian meminta maaf atas perbuatannya.
Terdengar pelaku tampak gugup dan wajahnya sudah loyo, tak segarang seperti melakukan pemerasan.
Beberapa kali pelaku salah mengucapkan kata.
"Saya meminta maaf kepada Komandan Kodim dan seluruh anggota yang ada di Kodim."
"Lahir dan batin saya minta maaf kali," katanya dalam rekaman yang beredar, Jumat (31/12/2021).
Pelaku mengatakan, dirinya tidak akan mengulangi perbuatannya itu.
"Tidak akan saya ulangi lagi. Jika saya buat lagi, saya siap menerima apapun yang terjadi," kata pelaku dengan posisi melipat tangan di depan.
Diberitakan sebelumnya, viral preman di Medan terekam kamera mengancam sopir taksi online.
Pengancaman tersebut karena diduga tidak memberikan uang parkir pada saat sang sopir baru menjemput penumpangnya di dekat plaza Medan Mall Jalan M.T Haryono, Kecamatan Medan Kota.
Belum diketahui secara pasti kapan kejadian ini terjadi.
Dalam video yang terekam oleh kamera penumpang sempat terdengar suara perempuan menyarankan sopir segera lari dari preman.
“Udah lari aja pak," kata penumpang wanita dilihat dari video, Jumat (31/12/2021).