Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno mengimbau masyarakat yang merayakan Idul Fitri agar tidak melaksanakan takbiran keliling.
Masyarakat juga diharapkan agar tidak melakukan konvoi kendaraan saat malam takbiran.
"Diharapkan kegiatan malam takbiran diisi dengan kegiatan positif, jadi tidak perlu takbiran keliling apalagi konvoi kendaraan," kata Hendro, Minggu (1/5/2022).
Hendro menilai konvoi kendaraan yang kerap dilakukan masyarakat saat malam takbiran tidak ada manfaatnya.
Justru kegiatan tersebut dapat mengganggu ketertiban masyarakat lainnya.
Baca juga: PLN UID Lampung Amankan Pasokan Listrik 24 Jam Selama Siaga Lebaran hingga Pulau Terdepan Lampung
Baca juga: Wali Kota Eva Dwiana Tinjau Terminal Rajabasa Lampung: Semua Berjalan Baik
Terlebih lagi konvoi tersebut diwarnai kendaraan roda dua yang memasang knalpot racing.
"Ini yang perlu kita hindari, penggunaan knalpot yang berisik sehingga membuat kebisingan bagi masyarakat," kata Hendro.
Hendro menambahkan bagi masyarakat yang merayakan idul fitri akan lebih baik jika melaksanakan takbiran di masjid, mushalla, dan di rumah.
Hal tersebut dilakukan bertujuan agar tidak adanya cluster baru di tengah masyarakat dan juga tidak menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Namun lanjut dia, jika adanya masyarakat yang dengan sengaja merayakan malam takbiran dengan balap liar bahkan dengan pesta miras maka pihaknya akan menindak tegas.
"Kita akan tindak tegas itu, melaksanakan takbiran di masjid atau di rumah bersama keluarga itu lebih baik," kata Hendro.
Disisi lain, perayaan Lebaran tahun ini punya makna tersendiri bagi Kapolda Lampung.
Pasalnya, tahun ini masyarakat diperbolehkan melakukan mudik lebaran.
Namun Hendro sendiri enggan menanggapi mengenai perayaan Lebaran bersama keluarga tahun ini.
Termasuk lokasi atau tempat yang manjadi pelaksanaan solat Ied berjamaah jendral bintang dua ini dan keluarga nya. "Itu gak usah saya jawab ya," kata Hendro.
Hendro hanya menanggapi perbedaan lebaran tahun ini, dibandingkan tahun tahun sebelumnya dalam masa pandemi Covid-19.
Dia menyebut mudik berdampak pada peningkatan arus manusia dan kendaraan yang akan mengakibatkan kemacetan.
"Baik arus mudik maupun arus balik, yang penting adalah kendaraan bisa bergerak walaupun tidak maksimal," kata Hendro.
Untuk itu masyarakat diharapkan sabar mengikuti antrean ketika akan melakukan penyeberangan.
"Karena ini kejadian luar biasa. Polri dan ASDP berusaha agar pemudik nyaman dan aman dalam melakukan perjalanan dan penyeberangan," kata Hendro.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)