Kendati demikian, pihaknya akan memastikan terlebih dahulu anggaran sebelum melakukan operasi pasar bawang merah.
"Apabila ada anggarannya, kita beri subsidi ke masyarakat," kata Zimmi.
Mengenai harga telur ayam ras yang terus mengalami kenaikan, Zimmi menyikapi ini sebagai rezeki bagi peternak.
Pasalnya, harga telur ayam ras cenderung mengalami penurunan selama pandemi Covid-19 berlangsung.
Harga telur ayam mulai mengalami kenaikan semenjak ada pelonggaran terkait aturan PPKM tiap wilayah.
"Sudah boleh dan banyak digelar resepsi pernikahan, acara-acara. Jadi otomatis hukum ekonomi berlaku. Banyak permintaan, harga meningkat," beber Zimmi.
Menurutnya, saat ini merupakan momen bagi para petani telur ayam ras menikmati keuntungan.
"Mereka mulai merasakan kenaikan. Bagus itu. Daripada turun terus kan kasihan mereka," imbuhnya.
Strategi untuk menekan tingginya harga bahan pokok, lanjut Zimmi, kemungkinan besar akan dilakukan operasi pasar bawang merah yang dibarengi dengan telur ayam.
"Telur ayam HET-nya Rp 24 ribu-Rp 25 ribu. Mungkin bisa bareng operasi pasar. Tapi kita dulu perkembangannya sepekan ke depan," kata Zimmi.
( Tribunlampung.co.id / Muhammad Joviter )