Setelah mendengar keluhan sang kakak, Jordi pun langsung berkomunikasi kepada kakak iparnya Sarwendah dan ajudan Ruben.
“Sebenarnya memang aku ada telponan sama Ci Wendah (istri Ruben), sama ajudan-ajudan, kenapa kondisinya, kata dokter apa,” ucapnya.
Setelah mengetahui kondisi Ruben, Jordi dan pihak keluarga masih merahasiakan kondisi itu dari Ruben.
Jordi dan keluarga berusaha menenangkan Ruben, dengan mengatakan bahwa Ruben Onsu hanya kelelahan biasa.
Padahal di balik itu, tambah Jordi, keluarga sempat takut dan cemas melihat kondisi kesehatan Ruben Onsu.
“Tapi di depan Ko Ruben kayak, ah, enggaklah itu, ah biasa, ah enggak, udah jangan dipikirin, hasilnya bagus semua, itu mah karena kecapean, padahal dalam hati itu kayak panik, takut,” bebernya.
“Tapi gimana caranya, menunjukkan sikap yang menenangkan, menunjukkan sikap perhatian yang memang tidak membuat Ko Ruben tidak panik, gitu,” tambah Jordi.
Jordi pun sampai menyarankan Ruben Onsu untuk mengurangi pekerjaannya. Pasalnya, jadwal Ruben Onsu sangat padat di dunia hiburan.
Akan tetapi, Ruben Onsu adalah tipe orang yang susah diam sehingga tetap bandel untuk mengambil pekerjaan meski di hari libur.
“Aku ada bilang, mengurangi jadwal pasti aku sarankan, tapi Ko Ruben itu nggak bisa, dia itu tipe orang yang kalo diem, malah banyak pikiran, aku sering bilang, Sabtu Minggunya udah nggak usah dapat stripping ya,” kata Jordi.
Tak hanya itu, Jordi pun menyarankan sang kakak untuk mengurangi penggunaan media sosial ketika weekend tiba.
Ia menyuruh sang kakak untuk menikmati hari liburnya bersama keluarfa.
“Aku juga suka bilang, Sabtu Minggu Koko juga teleponnya tarok, jangan buka sosial media, jangan kebanyakan buka WhatsApp, lihat pemandangan, ngobrol, bercanda,” pinta Jordi kepada Ruben.
Meski begitu, sebagai adik ia tidak bisa menekan Ruben Onsu dari segala tanggung jawab pekerjaan yang sudah ia emban.
Lantaran, Jordi menyadari bahwa sang kakak merasa bahagia di dunia hiburan yang sempat membuat kondisinya drop. (Tribunlampung.co.id/Virginia Swastika)