Tribunlampung.co.id, Lampung Timur – Polres Batanghari bersama dengan Satuan Sabhara Polres Lampung Timur melakukan razia rumah indekos pada Sabtu (2/7/2022) malam.
Saat melakukan razia, anggota polisi mendapati sepasang kekasih yang sedang berada di kamar indekos yang ada di wilayah Batanghari.
Kegiatan razia tersebut dipimpin Kapolsek Batanghari Iptu Erson dan Kasat Sabhara Polres Lampung Timur AKP Zulkarnain.
Razia petugas diawali dengan penyisiran di area indekost di Gang Patin, Batanghari. Lalu tim melakukan razia di indekost Ganesha Dusun Kantil, Desa Banjarejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur.
Dalam razia tersebut petugas gabungan mendapati sepasang muda mudi di sebuah kamar indekos.
Baca juga: Polres Lampung Utara Tangkap Pasutri yang Diduga Jadi Pelaku Pencurian di Toko Emas
Baca juga: Pasangan Kekasih Kena Razia Indekos di Lampung Timur, Akui Bakal Tidur Bareng
Keduanya bukanlah pasangan yang sah, dan keduanya berstatus mahasiswa.
Pasangan pria berinisial FB (23), merupakan mahasiswa di sebuah perguruan tinggi di Metro. Sedangkan wanitanya berinisial LS (21), juga berstatus mahasiswi di satu perguruan tinggi swasta di Lampung Tengah.
FB membenarkan jika LS merupakan pacarnya.
"Iya pacar saya, baru mau menginap di kontrakan saya," kata dia, Sabtu (2/7/2022).
FB mengaku, jika LS bakal bermalam atau menginap lantaran sudah larut malam pulang.
"Sudah kemalaman dia mau pulang, jadi saya ajak menginap di tempat saya," lanjutnya.
Kemudian, LS aat diinterogasi mengungkapkan, dirinya baru saja hendak menginap di kontrakan pacarnya tersebut.
Baca juga: AKP Elvis Yani Dilantik Jadi Kasatlantas Baru, Gantikan Oknum yang Selingkuh
Baca juga: Lapas Kalianda Lampung Selatan Kembali Terima Kunjungan Napi Mulai Besok
"Baru malam ini mau menginap, kami gak ngapa-ngapain kok," katanya.
Kapolsek Batanghari Iptu Erson menerangkan, target razia yakni kawasan indekos yang berada di Desa Banjarejo 38.
"Wilayah Desa Banjarejo 38, merupakan kawasan rumah kos, yang aktifitas masyarakatnya cukup tinggi, karena dikelilingi oleh fasilitas pendidikan, dari tingkat TK, hingga beberapa Perguruan Tinggi, sehingga rawan terjadi tindak kenakalan remaja," ujarnya.