Berita Lampung

Kemendag akan Luncurkan Minyak Kita, Pedagang di Bandar Lampung Mengaku Tak Mengetahuinya

Penulis: kiki adipratama
Editor: Dedi Sutomo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi Pasar Perum Way Halim, Bandar Lampung. Para pedagang mengaku tidak mengetahui adanya program minyak goreng kemasan 'Minyak Kita' dari Kementerian Perdagangan.

"Kalo jelas dan harganya murah kan pasti banyak yang mau. Ya kita juga mau beli buat jualannya," ucap Sulastri.

Pangkas Birokrasi 

Para pedagang pun berharap, nantinya distribusi minyak kita tidak berbelit-belit yang justru akan menyulitkan para pedagang.

Para pedagang mengaku, selama ini kesulitan mereka dalam mendapatkan minyak goreng curah karena birokarsi yang panjang dan berbelit-belit.

Pedagang dibatasi dalam membeli minyak goreng curah. Selain itu pembelian minyak harus menggunakan e-KTP.

"Tolonglah kalo memang ada Minyak Kita yang katanya murah itu. Gak usah kebanyakan birokrasi pedagang lny jadi susah," kata Titi, pedagang di Pasar Pasir Gintung.

Menurutnya, ia tidak menjual minyak goreng curah. Dirinya hanya menjual minyak goreng kemasan yang banyak di pasaran.

"Saya cuma jual yang bermerek aja. Abisnya susah males ribet," terang Titi.

Harga Berangsur Turun 

Berdasarkan pantauan disejumlah pasar tradisional tersebut, harga minyak baik kemasan maupun curah sudah berangsur turun. Minyak kemasan rata-rata turun dari Rp 3 ribu per liter.

Seperti, minyak goreng Sania saat ini Rp 23 ribu dari sebelumnya Rp 26 ribu, Minyak goreng Tawon Rp 20 ribu dari sebelumnya Rp 23 ribu, dan beberapa minyak kemasan lainnya.

Sementara untuk minyak goreng Bimoli dan SunCo masih stabil dengan harga Rp 24-25 ribu per liter. Selain itu, minyak curah juga berangsur turun.

Minyak curah dijual dengan harga Rp 16 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 18 ribu.

(Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)

Berita Terkini