Jasad korban ditemukan meninggal dunia berjarak sekitar 500 meter dari kediamannya.
"Malam itu juga saya ingin mendamaikan mereka, tapi dia menghilang entah kemana. Tahunya dapat kabar sudah meninggal," kata Fauzi.
Fauzi menjelaskan jenazah korban sudah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum setempat.
Menurutnya korban yang bekerja sebagai buruh tukang teralis ini meninggalkan seorang istri dan 3 anak.
"Orangnya normal, gak ada gangguan jiwa. Mungkin karena masalah itu yang bikin dia sampai bunuh diri," kata Fauzi.
Sementara itu, dari informasi dihimpun korban sebelumnya dipergoki mengintip istri tetangga.
Tetangga yang tak terima diintip korban melaporkan hal tersebut ke ketua RT. Namun belum selesai permasalahan itu, korban justru menghilang.
Karena merasa malu dengan tetangga nya, sehingga korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Kapolsek Panjang Kompol M Joni mengatakan, korban tewas terlindas kereta Babaranjang.
Akibatnya korban mengalami luka berat di bagian kepala. "Setelah mendapat laporan kami bersama Inafis Polresta melakukan evakuasi," kata Joni.
Setelah dievakuasi, jasad korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum proses identifikasi.
Joni menyatakan kemungkinan besar korban tewas terlindas kereta api karena bunuh diri.
Hal tersebut diperkuat dari keterangan saksi saksi di sekitar lokasi kejadian. "Informasi dari ketua RT nya seperti itu (mengintip tetangga)," kata Joni.
Namun belum diketahui motif korban yang diduga mengintip tetangganya sendiri sebelum ditemukan tewas. "Karena permasalahan itu sehingga korban diduga menabrakkan diri ke kereta api yang sedang melintas," kata Joni.
(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi/Muhammad Joviter)