Liputan Khusus

Marak Peredaran Uang Palsu di Lampung, Pecahan 100 Ribu Terbanyak

Penulis: sulis setia markhamah
Editor: Gustina Asmara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu pedagang di Bandar Lampung menunjukkan uang palsu yang didapatnya. Peredaran uang palsu belakangan marak di Bandar Lampung. Korbannya para pedagang kecil.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Peredaran uang palsu di Lampung marak belakang ini. Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung mencatat ada 1.813 lembar uang palsu (upal) yang ditemukan sepanjang Januari-Juli 2022. Data tersebut berdasarkan laporan masyarakat ke perbankan dan Bank Indonesia di Lampung.

"Uang palsu di Lampung ini ada yang pecahan 100 ribu, 50 ribu, 20 ribu, 10 ribu, sampai 5 ribu. Tahun emisinya juga beragam. Ada emisi 2001, 2004, 2005, 2014, 2016," jelas Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono kepada Tribun, Kamis (18/8/2022).

Dari total temuan 1.813 lembar uang palsu di Lampung ini, terbanyak pecahan 100 ribu. Total uang palsu pecahan 100 ribu ini sebanyak 1.004 lembar.

Rinciannya, tahun emisi 2004 sebanyak 47 lembar, tahun emisi 2014 sebanyak 104 lembar, dan tahun emisi 2016 sebanyak 853 lembar.

Pecahan yang juga banyak dipalsukan yakni 50 ribu. Totalnya ada 780 lembar uang palsu pecahan 50 ribu ini. Rinciannya, tahun emisi 2005 sebanyak 104 lembar dan tahun emisi 2016 sebanyak 676 lembar.

Baca juga: Peredaran Uang Palsu di Lampung, Korbannya Pedagang Keliling hingga Pemilik Warung

Baca juga: Peredaran Uang Palsu di Lampung, Korbannya Pedagang Keliling hingga Pemilik Warung

Uang palsu pecahan 20 ribu juga ada. Sebanyak 16 lembar tahun emisi 2016 dan 4 lembar tahun emisi 2004.

Kemudian uang palsu pecahan 10 ribu sebanyak 4 lembar tahun emisi 2016 dan 1 lembar emisi 2005.

Bahkan uang palsu pecahan 5.000 juga ada. Yakni sebanyak 3 lembar emisi 2016 dan 1 lembar emisi 2001.  

Seperti diketahui, sejumlah pedagang keliling dan pemilik warung di Kota Bandar Lampung menjadi korban peredaran uang palsu.

Modus pelaku umumnya berpura-pura belanja dan menukar uang kepada para pedagang. Uang palsu yang diedarkan umumnya pecahan 100 ribu.

Tribun Lampung mewawancarai sejumlah korban peredaran uang palsu ini, Rabu (17/8).

Modus yang digunakan pelaku kepada semua korbannya hampir sama, yakni berbelanja barang dagangan serta menukar uang. Pelakunya laki-laki menggunakan sepeda motor.

Budiyono mengatakan, Bank Indonesia sebagai otoritas tertinggi mengenai penggunaan uang meminta masyarakat untuk lebih jeli dan teliti saat menerima alat pembayaran.

"Dalam hal ini, Bank Indonesia memberikan edukasi 3D sebagai cara yang tepat membedakan mana uang yang asli dan palsu. Edukasi tersebut adalah dilihat, diraba dan di terawang," jelasnya.

Terkait cara melihatnya, masyarakat bisa melihat dengan saksama wujud dari uang tersebut. Ada beberapa tanda yang membuktikan bahwa uang tersebut adalah asli.

Halaman
1234

Berita Terkini