Berita Terkini Nasional

Ayah Brigadir J Berlinang Air Mata di Momen Wisuda Anaknya

Editor: taryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu wisudawan, Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J, harus diwakilkan ayahnya, Samuel Hutabarat untuk mengikuti prosesi akademik itu. Samuel mewakili mendiang anaknya dalam wisuda di Universitas Terbuka yang bercampur rasa haru. (ISTIMEWA / Universitas Terbuka Tangerang)

"Kalau untuk dunia hukum saya kurang paham, kiranya hukum itu berjalanlah seadil-adilnya," tutur Samuel.

Sempat Mengeluh Tidak Miliki Biaya

Sebelumnya Samuel mengeluh tidak memiliki biaya untuk terbang ke Jakarta.

"Kami sangat berkeinginan menghadiri menggantikan wisuda almarhum. Kami berkerinduan ingin datang karena ini momen mengharukan bagi kami, setelah dapat mencapai sarjananya anak kami, tapi lebih dulu anak kami dipanggil oleh Tuhan," katanya dikutip TribunStyle.com dari TribunJambi, Senin (15/8/2022).

Brigadir J merupakan mahasiswa Universitas Terbuka (UT) angkatan 2015 dengan mengambil program studi Sarjana Hukum dan telah dinyatakan lulus pada April 2022.

Brigadir J lulus dengan IPK 3,28 dengan predikat sangat memuaskan.

Prosesi wisuda dijadwalkan akan dilakukan pada 23 Agustus 2022 di kampus UT Pondok Cabe, Tangerang.

Samuel Hutabarat mengatakan, prosesi wisuda sarjana Brigadir J menjadi satu momen yang mengharukan bagi keluarga, secara khusus dirinya dan Rosti Simanjuntak selaku Ibunya.

Ia terus berusaha dan berdoa agar dirinya bisa tetap berangkat karena momen tersebut sangat diinginkan oleh almarhum Brigadir J.

"Kami berkerinduan untuk datang ke UT di Jakarta tapi karena keterbatasan pembiayaan kami, ketidakmampuan kami, kami berdoa kiranya Tuhan membukakan jalan, kiranya kami tercukupkan untuk kesana," ucapnya.

Hasil Autopsi Ulan Brigadir J

Sementara itu di lain sisi, kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J semakin mendekati babak akhir penyidikan Polri.

Pasalnya, hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J sudah tuntas.

Terbaru, Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Ade Firmansyah mengungkapkan hasil autopsi kedua pada jenazah Brigadir J.

Hasil tersebut diungkapkan Ade di setelah pihaknya menyerahkan hasil autopsi kedua Brigadir J ke Bareskrim Polri pada Senin (22/8/2022).

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik, Ade menegaskan bahwa tidak ada luka lain di tubuh Brigadir J selain luka tembak dari senjata api.

Sehingga Ade dapat memastikan Brigadir J tidak memiliki luka-luka akibat kekerasan.

"Saya bisa yakinkan, hasil pemeriksaan kami pada saat kita lakukan autopsi maupun pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil pemeriksaan mikroskopik.

Tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka akibat kekerasan senjata api."

"Jadi semua tempat yang mendapatkan informasi dari keluarga yang diduga ada kekerasan disana, tapi kita bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban," kata Ade dikutip TribunStyle.com dalam Breaking News Kompas TV, Senin (22/8/2022).

Lebih lanjut Ade menuturkan dalam tubuh Brigadir J terdapat lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar.

Dari lima luka tembak tersebut, ada dua luka tembak yang fatal yakni di bagian dada dan kepala.

"Kita melihat bukan arah tembakan, tapi arah masuknya anak peluru.

Arah masuknya anak peluru kita lihat ada 5 luka tembak masuk dan 4 tembak keluar."

"Kita bisa jelaskan dari hasil pemeriksaan kami, bagaimana arah masuknya anak peluru itu masuk ke dalam tubuh korban, serta bagaimana anak peluru itu secara sesuai keluar dari tubuh korban."

"Ada dua luka yang fatal yakni luka di dada dan kepala. itu sangat fatal," pungkas Ade.

Untuk diketahui, Brigadir J tewas setelah ditembak di rumah dinas eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Dalam kasus pembunuhan ini, Irjen Ferdy Sambo, istrinya Putri Candrawathi, Bharada E dan Brigadir RR serta KM ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan.

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com

Berita Terkini