Hal yang sama diungkapkan pedagang telur, Mentik.
Ia mengaku, membeli telur dari suplayer dengan harga Rp26.500 ribu sampai Rp27.000 ribu perkilo.
Kemudian ia jual dengan harga Rp 28-29 ribu perkilo.
"Iya, naik seribu dua ribu. Tapi kalau di warung-warung ya bisa lebih mahal lagi, biasa sampai Rp31-32 ribu," jelasnya.
"Dari pagi ya sudah ada yang beli, tapi kebanyakan cek harga saja," keluhnya.
(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)