Menurut Rully, saat kebakaran terjadi kondisi bengkel yang juga merupakan rumah tempat tinggal dalam keadaan sepi.
“Saat kejadian, pemilik rumah sedang pergi, kondisi rumah kosong,” terang Rully.
Dijelaskannya, sumber api diduga karena terjadi korsleting listrik pada kulkas.
Hal itu menimbulkan percikan api yang kemudian membesar dan membakar rumah.
Warga yang melihat terjadinya kebakaran segera melakukan upaya pemadaman dan menghubungi petugas damkar di Posko Tanjung Bintang.
"Warga sekitar melihat dan langsung menghubungi pemadam kebakaran Posko Tabin kami dihuhungi Pak Kadus," ujar Rully.
Mendapatkan laporan, lanjutnya, anggota di Posko Tanjung Bintang dibantu Pokso Jatiagung langsung menuju ke lokasi.
Petugas tiba di lokasi sekira pukul 20.45 WIB.
Upaya pemadaman api berlangsung selama 2 jam. Sekira pukul 22.45 WIB, api dapat dijinakan.
“Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, karena kondisi rumah memang sedang kosong,” tegasnya.
Rully menambahkan, kerugian akibat kejadian itu diperkirakan mencapai Rp 100 juta.
Dia pun mengimbau kepada warga masyarakat untuk memastikan kondisi listrik di rumah aman ketika hendak bepergian.
Ia juga meminta masyarakat selalu mengecek kabel listrik di rumah.
Jika mendapati kabel yang rusak atau saklar listrik yang sudah tidak laik, lebih baik diganti dengan yang baru.
“Kita imbau agar sebelum meninggalkan rumah, pastikan kondisi kabel-kabel listrik dalam kondisi aman. Matikan listrik yang tidak perlu,” ungkap Rully.
Tak hanya itu, dirinya juga mengingatkan untuk memperhatikan kondisi kompor gas di rumah ketika hendak bepergian. Pastikan, kompor gas dalam kondisi mati, dan saluran gas tidak bocor.
“Dalam beberapa kasus kebakaran, penyebabnya dominan masalah listrik dan kompor gas.”
“Jagi memang warga harus lebih teliti dan berhati-hati,” tandas Rully.
(Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)