Berita Terkini Artis

Mbak Rara Tak Mampu Datangkan Hujan, Ternyata Masih Sontek BMKG

Editor: Kiki Novilia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbak Rara ternyata masih menyontek ramalan cuaca BMKG.

Tribunlampung.co.id, Jakarta - Pawang hujan terkenal, Mbak Rara ternyata masih menyontek ramalan cuaca BMKG.

Mbak Rara sontek ramalan cuaca BMKG dan tidak dapat serta-merta mengendalikan hujan. 

Fakta jika Mbak Rara menyontek ramalan cuaca BMKG terungkap usai berbincang dengan Dokter Richard Lee. 

Awalnya, Mbak Rara membuktikan jika dirinya berhasil menghilangkan hujan di Kalimantan.

"13.16 ini 13.30, 15 menit (untuk menghentikan hujan di Kalimantan)," ujar Mbak Rara menunjukkan kondisi tempat kliennya di Kalimantan sudah cerah.

Baca juga: Baim Wong Temui Bocah SD yang Viral Penuh Kutu di Solo

Baca juga: Pandji Pragiwaksono Bakal Adu Nasib Berkarier Stand Up Komedi di Amerika

Lalu, dr Richard Lee menantang Mbak Rara untuk mendatangkan hujan di tempatnya sekarang.

"Kalo di sini?" tantang dr Richard Lee.

Pada momen tersebut, dr Richard Lee juga menantang keahlian Mbak Rara untuk mendatangkan hujan.

Tak tanggung-tanggung, dr Richard Lee akan membayar Rp 500 juta jika Mbak Rara berhasil mendatangkan hujan saat itu juga.

"Mau ngapain? Jadi kita tidak boleh mempermainkan cuaca, menggeser-geser tanpa tujuan. Kalo ini (klien di Kalimantan) tujuannya kan baik, di tambang batu bara ada 500 pekerja di satu lokasi," jawab Mbak Rara.

"Tapi sebenarnya kamu bisa (mengubah cuaca sekarang)?" tanya dr Richard Lee.

"Yaa bisa, kembali lagi ngapain kita, berani bayar berapa dok?" jawab Mbak Rara tanpa menyelesaikan kalimatnya.

"Berapa kamu mau?" sahut Richard Lee.

Mbak Rara yang mendengar tantangan Richard Lee langsung tertawa terbahak.

"Saya paling suka gini, kamu salah ngomong sama saya. Saya pengusaha. 10 menit (turun) hujan, 500 juta," tantang dr Richard Lee.

Namun Mbak Rara tak ingin langsung menerima tantangan tersebut sambil bermain ponsel.

Pawang Hujan Mbak Rara tak sanggup saat ditantang Richard Lee datangkan hujan dalam 10 menit

"Nggak mau lah aku, sekarang gini. Saya bukannya tidak mau uangnya, satu hari kita program nih. Programnya minta cerah, itu harus continue. Jadi kalo pak dokter mau nantang saya ya besok. Berarti besok sebelum matahari terbit saya akan bilang 'hari ini saya minta cerah di batu bara, hujan di lokasi lain'. Saya juga lihat BMKG juga," jelas Mbak Rara.

"Loh jadi lihat BMKG juga? Terus kita jadi pembuktian apa kagak ya," ujar Richard Lee.

Mbak Rara hanya menunjukkan pembuktian lewat kliennya yang ada di Kalimantan tadi.

Baca juga: Syarini Kini Pilih Job Iklan Dibanding Bernyanyi karena Waktu Kerja Tidak sampai Malam

Baca juga: Pawang Hujan Mbak Rara Ternyata Contek Prakiraan Cuaca BMKG untuk Pindahkan Hujan

Namun Richard Lee merasa tak puas, ia ingin melihat langsung Mbak Rara bisa mengubah cuaca dalam hitungan menit.

Merasa belum puas, Richard Lee meminta untuk mendatangkan hujan karena Mbak Rara sudah membentuk sebuah CV.

Kembali lagi, Mbak Rara hanya bisa mendatangkan hujan minimal besok harinya.

Dalam kesempatan yang sama, Mbak Rara mengaku gajinya saat ini sudah mencapai tiga digit atau setara dengan ratusan juta.

Bayaran Mbak Rara

Rara Pawang Hujan atau Mbak Rara ungkap bayaran gede setelah disebut  pawang hujan abal-abal oleh Pesulap Merah Marcel Radhival.

Mbak Rara menyampaikan hal tersebut dalam kanal Diary The Onsu.

Dalam kesempatan itu, Mbak Rara mengklaim digaji ratusan juta rupiah setiap mendapatkan projek mencegah hujan turun.

"Kalau saya pawang hujan yang abal-abal, saya digaji ratusan juta lho ini. Saya juga bayar pajak," terang Mbak Rara.

Mendengar pengakuan itu, Sarwendah yang duduk di sisinya pun tampak terkejut.

"Jadi pawang aja ya," sahut Sarwendah dengan ekspresi kaget.

Ruben Onsu yang mewawancarainya juga terlihat kaget.

Ia membandingkan gaji Mbak Rara dengan para krunya.

"Jadi mikir lho mereka ini," tandas Ruben sambil menunjuk para krunya.

Lebih lanjut, saat ditanya mengenai tudingan Pesulap Merah terkait profesi pawang hujan yang juga palsu, Mbak Rara membantah terusik.

Ia menjelaskan bahwa Pesulap Merah tidak secara spesifik menyebut namanya.

"Pesulap Merah ini kan tidak menyebutkan nama. Dan memang Rara ini mengecek BMKG," terangnya sembari menunjukkan grup pawang hujan.

Bagi Rara, jika dalam satu hari diprediksi akan hujan, maka biasanya ia mengajak untuk memanjatkan doa.

"Tapi saya tidak menghindari 'Oh ternyata hari ini hujan', justru saya bilang ayo doa," tutupnya.

Sebelumnya, aksi Pesulap Merah dalam membongkar trik pawang hujan menjadikan sosok Rara Istiani Wulandari atau Mbak Rara terseret.

Namun, Pesulap Merah menegaskan ia membongkar trik seluruh pawang hujan di Indonesia, bukan hanya Mbak Rara.

"Pertama yang perlu diluruskan, saya nggak pernah membongkar pribadi, saya tidak pernah membongkar Rara, yang saya bongkar adalah pawang hujan keseluruhan," jelas Pesulap Merah, dikutip dari kanal YouTube Nit Not Media, Senin (8/8/2022).

"Saya menggeneralisir, kalau pawang hujan ya pawang hujan semua yang saya maksud, bukan satu orang doang gitu," tambahnya.

Ia pun menerangkan, niatnya membongkar trik pawang hujan adalah sebagai bentuk edukasi.

Karena itu, Pesulap Merah tak masalah apabila ada sebagian orang yang tidak terima atas pernyataannya.

"Saya pribadi kan niatnya bukan untuk menjatuhkan orang A, B, C, niat saya adalah mengedukasikan."

"Kalau ada yang menerima edukasi saya silakan, kalau misalkan tidak menerima edukasi saya dan lebih memilih kepercayaan dia sendiri, itu silakan," kata Pesulap Merah.

"Saya tidak pernah memaksa orang untuk percaya kepada saya, saya cuma menyampaikan fakta yang saya tahu dan saya pelajari," tambah Pesulap Merah.

Menurut Pesulap Merah, pawang hujan itu bukan seseorang yang mengatur hujan, namun orang yang mengetahui tanda-tanda akan turunnya hujan.

Pesulap Merah yang memilik nama asli Marchel Radhival ini mengatakan bahwa di dunia magic pun ada ilmu untuk mempelajari bentuk awan.

Baca juga: Dikenal di Ikatan Cinta, Arya Saloka Bakal Tampil Beda di Serial Gadis Kretek

Baca juga: Frans Faisal Beri Semangat Nathalie Holscher Meski Ditolak secara Halus

"Dalam dunia magic pun ada teknik-teknik untuk mengenali bentuk awan untuk kita jadikan keajaiban."

"Kayak teknik untuk menembak awan, teknik untuk menghilangkan awan," tutur Marchel Radhival.

"Nah seperti itu cara kerja para pawang hujan sebenarnya, bukan menggesar awan atau apa," tambahnya. 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com.

( Tribunlampung.co.id / Tribunnews.com / Siti Nurjannah Wulandari )

Berita Terkini