Mereka secara bergotong royong memakai ember berisi air untuk memadamkan api.
“Petugas pemadam kebakaran datang sesudah api padam oleh warga,” katanya.
Saat kebakaran kondisi dalam keadaan gelap gulita karena listrik padam.
“Memang di Kotabumi, listrik padam dua kali,” ujar Dia.
Pemadaman secara manual dilakukan sekitar 30 menit oleh warga.
Warga terpaksa membuka paksa pintu rolling toko, akibat kebakaran itu.
Mereka berusaha memadamkan agar api tidak merembet ke ruko atau rumah penduduk sebelahnya.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )