Unjuk Rasa di DPRD Lampung

Breaking News, Ratusan Mahasiswa Unjuk Rasa di DPRD Provinsi Lampung Tolak Kenaikan BBM

Penulis: Hurri Agusto
Editor: Tri Yulianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ratusan mahasiwa gabungan BEM FKIP Unila dan Aliansi Lampung Memanggil unjuk rasa tolak kenikan harga BBM di DPRD Lampung.

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Ratusan mahasiswa kembali gelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Provinsi Lampung. Kamis (13/9/2022).

Ratusan mahasiswa itu berasal dari gabungan BEM FKIP Unila dan Aliansi Lampung Memanggil dan bersama-sama unjuk rasa di halaman Gedung DPRD.

Tuntutan ratusan mahasiswa gabungan BEM FKIP Unila dan Aliansi Lampung Memanggil itu buntut dari kebijakan kenaikan harga BBM yang ditetapkan pemerintah.

Suasana sekeliling Gedung DPRD Lampung dan area kompleks kantor Pemerintahan Provinsi Lampung telah dipasangi kawat berduri.

Sejumlah petugas keamanan juga terlihat melakukan pengamanan di area-area tersebut.

Baca juga: 64 Pejabat Fungsional Dinkes Pesawaran Ditempatkan pada 8 Bagian Kerja

Baca juga: Minibus Layanan Adminduk Disdukcapil Mesuji Terjebak di Jalan Berlumpur

Helikopter milik Polda Lampung juga ikut melakukan pantauan dari udara sebelum masa aksi tiba di Lapangan Korpri Provinsi Lampung.

Setibanya di lokasi, rombongan masa aksi langsung meminta untuk memasuki area kompleks DPRD Provinsi Lampung untuk melakukan dialog.

Sempat terjadi adu pendapat antara mahasiswa dan petugas kepolisian.

"Bapak kami ini ingin berdiskusi, tolong dibuka kawatnya," ujar salah satu peserta aksi.

Seruan mahasiswa kemudian dibalas oleh salawat oleh petugas kepolisian.

Memasuki waktu salat Dzuhur, rombongan pengunjung rasa menghentikan aksinya dan melakukan solat berjamaah.

Lokasi untuk salat adalah di jalanan komplek kantor Pemerintah Provinsi Lampung.

Baca juga: Bawaslu Pesawaran Buka Pendaftaran Calon Anggota Panwaslu Kecamatan, Simak Syaratnya

Baca juga: GML Metro Lampung Demo Tolak Kenaikan Harga BBM, Sampaikan 7 Tuntutan

Seusai salat Dzuhur, rombongan mahasiswa kembali melanjutkan aksinya.

PMII Bandar Lampung Demontrasi Tolak Kenaikan Harga BBM  

Sebelumnya sebanyak 400an mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandar Lampung menggelar demontrasi menolak kenaikan harga BBM. 

Dalam demontrasi itu PMII Bandar lampung juga meminta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) sejalan dengan para mahasiswa untuk menolak kenaikan harga BBM subsidi.

Hal tersebut disampaikan oleh M Julianto selaku Ketua Umum PC PMII Kota Bandar Lampung saat diwawancarai Tribun Lampung, Rabu (7/9/2022) tentang demontrasi menolak kenaikan harga BBM subsidi.

Dijelaskannya bahwa mahasiswa menilai pemerintah mengorbankan masyarakat.

"Jadi sangat tidak rasional dan menjadi catatan penting dalam sejarah Indonesia," kata Julianto.

Pihaknya ingin bersidang dan harus ada kesepakatan atau memorandum of understanding (MOU).

Lalu ditandatangani oleh Forkompinda Bandar Lampung bahwasanya untuk menandakan juga menolak kenaikan harga BBM.

Ditegaskannya bahwa pemerintah yang mengatur harga, pemerintah yang mengatur subsidi.

Pemerintah juga yang menyerukan untuk subsidi.

Akan tetapi pemerintah yang mengklaim bahwa subsidi BBM yang salah sasaran.

"Dan ini ada yang aneh dan kami dari PMII menolak hal tersebut," kata Julianto

Saat ditanya apakah PMII akan ikut juga dalam aksi susulan bersama elemen lainnya seperti ojek online yang juga menolak harga BBM yang naik.

Maka PMII Bandar Lampung akan juga turun, dan menjadi garda terdepan dalam mengadvokasi berbagai keluhan masyarakat.

Apalagi ini perihal hajat hidup dan hak masyarakat banyak, mulai ojol, supir angkot, pedagang kaki lima.

Satu hal yang menjadi keluhannya mahasiswa yakni mahasiswa sudah datang dengan baik-baik.

Akan tetapi ditampakkan dengan kawat berduri.

Merasa dilecehkan dan massa PMII ini orang intelektual untuk berdialog.

Nantinya akan ada PMII akan selalu aktif dengan front lainnya. 

Dan nanti jika ini tidak diakomodir maka akan mengeluarkan massa aksi lebih banyak lagi.

Hingga keluarga besar PMII se Bandar Lampung akan juga ikut aksi dalam menolak kenaikan harga BBM.

"Ada sekitar 400an orang yang dikerahkan dalam aksi ini dari PC PMII Kota Bandar Lampung," kata Julianto

Sempat massa aksi juga dorong-dorongan dengan polisi yang berjaga di depan pintu masuk kantor DPRD Kota Bandar Lampung.

Polisi mengenakan pakaian seragam lengkap, beserta kawat berduri juga sudah terpampang di depan rumah rakyat tersebut.

Massa aksi juga sempat dorong-dorongan dengan aparat kepolisian.

( Tribunlampung.co.id / Hurri Agusto )

Berita Terkini