Tribunlampung.co.id, Metro- Aliansi Mahasiswa Metro, Lampung menggelar demo tolak kenaikan haga BBM di depan kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Metro, Senin (19/9/2022).
Demo Aliansi Mahasiswa Metro, Lampung dimulai dari Tugu Pena yang terletak di Jalan AH Nasution atau tidak jauh dari Kantor Pemkot Metro.
Dalam demo tersebut, Aliansi Mahasiswa Metro, Lampung menyerukan tolak kenaikan harga BBM yang sudah diputuskan pemerintah pusat.
Dari pantauan Tribun Lampung, demo tersebut dimulai pukul 10.30 WIB dan diikuti sekitar 100 mahasiwa gabungan.
Sebab aliansi mahasiswa tersebut berasal dari beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Metro.
Baca juga: Komunitas Teras Pendidikan Inspiratif Tanam Mangrove di Pesawaran Lampung
Baca juga: Warga Kampung Kerawang Minta Pemkot Bandar Lampung Keluarkan Sertifikat Tanah
Selain itu, pada gelaran demo tersebut terlihat beberapa bendera organisasi mahasiswa yang dikibarkan serta dibawa oleh peserta demo.
Seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Metro dan Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma-PP).
Sebelum menuju depan Kantor Pemkot Metro, peserta demo melakukan orasi yang berisi tentang kenaikan harga BBM.
Setelah melakukan orasi di Tugu Pena Kota Metro, peserta demo bergerak ke depan Kantor Pemkot Metro yang tidak jauh dari Tugu Pena Kota Metro.
Setelah tiba di depan Kantor Pemkot Metro, peserta mengeluhkan adanya pagar kawat yang dipasang di depan pagar Kantor Pemkot Metro.
Ketua HMI Cabang Metro, Chairul Aji meminta kepada kepolisian untuk membuka pagar kawat yang berada di depan pagar Kantor Pemkot Metro tersebut.
"Kami meminta kepada kepolisian untuk membuka pagar kawat ini dengan segera," ujarnya.
Baca juga: Nelayan di Bandar Lampung Butuh Alat Tangkap, Bantuan Pemerintah Kerap Tidak Merata
Baca juga: BBM Naik, Angkutan Penyeberangan Bakauheni Klaim Penurunan Penumpang 20 Persen
Dia mengatakan, pagar kawat yang diletakkan di depan pagar Kantor Pemkot Metro ini merupakan kali pertama dilakukan.
"Ini merupakan hal pertama dalam sejarah di Metro peserta demo dibatasi oleh pagar kawat seperti ini," bebernya.
Tuntutan demo tersebut sebagai berikut:
1. Menuntut Pemerintah Pusat untuk mencabut keputusan kenaikkan BBM bersubsidi yang dilakukan pada tanggal 3 September 2022.
2. Menuntut Pemerintah untuk menunda proyek strategis nasional dan mengalihkan anggaran ke subsidi BBM.
Aliansi Lampung Memanggil unjuk rasa di DPRD Lampung
Ribuan mahasiswa yang unjuk rasa di halaman Gedung DPRD Provinsi Lampung sampaikan enam tuntutan salah satunya penolakan kenaikan harga BBM pada Kamis (15/9/2022).
Aksi unjuk rasa ribuan mahasiswa gabungan dari Aliansi Lampung Memanggil ini merupakan buntut dari kebijakan tentang kenaikan harga BBM yang ditetapkan beberapa waktu lalu.
Ribuan mahasiswa yang unjuk rasa Gedung DPRD Provinsi Lampung juga sampaikan berbagai penolakan yang tidak berpihak pada rakyat, bukan cuma soal kenaikan harga BBM.
Juru bicara aksi, Putra mengatakan jika pada aksi kali ini mahasiswa menyampaikan enam tuntutan.
"Kami dari gabungan Aliansi Lampung Memanggil yang turun hari ini sekitar 500-1.000 orang," ujar Putra.
"Kami ingin menyampaikan enam tuntutan yang intinya menolak semua kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat," imbuhnya.
Putra mengatakan, tuntutan mereka kali ini merupakan hasil kesepakatan diskusi dengan aliansi memangggil.
Adapun enam tuntutan masa unjuk rasa ini yaitu:
1. Menolak kenaikan harga BBM dan bahan pokok.
2. Menolak Rancangan Undang-undang KUHP.
3. Mencabut Undang-undang Cipta Kerja.
4. Menuntut transparansi dan melibatkan masyarakat dalam RUU Sisdiknas.
5. Menolak tegas tindakan represif petugas keamaanan.
6. Menolak semua kebijakan yang bertentangan dengan kepentingan rakyat.
(Tribunlampung.co.id/Muhammad Humam Ghiffary)